KETERKAITAN ILUSTRASI DENGAN KEARTISTIKAN
Setiap ilustrasi yang
digunakan pada semua media tentu memiliki nilai keartistikan tersendiri baik
bagi pembuatnya maupun bagi pembacanya. Nilai keartistikan dipandang sebagai
nilai tambah tersendiri bagi media tersebut.
A. Keterkaitan Ilustrasi denggan
Keartistikan pada Buku
1. Buku Pelajaran
Nilai keartistikan pada buku
pelajaran tentu bukan menjadi hal yang sembarangan dilakukan oleh seorang
illustrator. Ini karena buku pelajaran merupakan buku yang manjadi panduan
pendidikan bagi manusia. Singkatnya, keartistikan pada buku pelajaran bukan
hanya dilihat dari bagus atau tidaknya ilustrasi akan tetapi dilihat dari
fungsi edukasi yang ingin disampaikan lewat keartistikan pada ilustrasi
tersebut.
Pada pembahasan ini, penulis akan
membahas keartistikan ilustrasi yang ada pada sebuah buku pelajaran geografi
kelas sepuluh SMA halaman 111. Pada ilustrasi ini ditampilakn gambaran petir
dan kilat yang membentuk nilai keartistikan tersendiri. Memang gambar ini tidak
dibuat oleh seorang illustrator akan tetapi hasil foto yang diambil dari sumber
ilmu pengetahuan popular 3. Akan tetapi, nilai keartistikan pada ilustrasi
tersebut tetap ada dengan bentuk petir yang indah. Gambar dapat di lihat di
bawah ini.
Gambar diambil dari buku geografi SMA
kelas sepuluh halaman 111.
2. Buku Cerpen
Nilai keartistikan yang ada buku pada
pelajaran mungkin lebih jauh berbeda dengan nilai keartistikan yang diterapkan
pada buku-buku novel, cerpen, atau buku bacaan umum lainnya. Pada pembahasan ini,
penulis mengambil contoh nilai keartistikan yang ada pada buku kumpulan cerpen
karya Adek Alwi halaman 103 berjudul Aroma rempah.
Pada buku ini nilai keartsitikan
terlihat dari bentuk gambar yang ditampilkan, yaitu perpaduan antara wajahh
manusia dengan beragam rempah-rempah yang ada di hutan. Ilustrasi ini tidak
mengandung unsur SARA, tidak juga mengandung nilai pornografi. Nama pembuat
sendiri dicantumkan sebagai sumber didapatkannya ilustrasi tersebut. Gambar
bisa dilihat di bawah ini.
Ilustrasi diambil dari buku kumpulan
cerpen berjudul Suara Rimba
karya Adek Alwi halaman 103.
B. Media Iklan
Perkembangan
media iklan yang besar juga menuntut para tim kreatif untuk melahirkan
iklan-iklan yang berbeda, memiliki inovasi, memiliki nilai keunikan tersendiri
namun juga memiliki nilai keartistikan tersendiri. Media iklan beragam
macamnya, ada media iklan televisi, radio, brosur, leaflet, hingga poster. Pada
pembahasan nilai keartistikan media iklan kali ini penulis membahas mengenai poster
lomba desain dengan tema terumbu karang. Pada poster ini, ilustrasi dibuat
dengan bentuk menyerupai bentuk terumbu karang dan bentuk manusia yang sedang
menyelam. Gambar dapat dilihat di bawah ini.
Ilustrasi diambil dari sebuah poster yang dikeluarkan oleh Departemen
Kelautan dan Perikanan RI.
C. Media Massa
Pada media
masa juga sering ditemukan ilustrasi yang mengandung nilai keartistikan.
Seperti contohnya nilai keartistikan sering ditemui pada ilustrasi dalam Koran
sebagai bentuk kritikan terhadap kinerja pemerintah. Dalam pembahasan ini
penulis membahas nilai keartistikan ilustrasi yang ada pada sebuah tabloid di
Bogor. Bentuk ilustrasi sebuah tikus yang sedang berhamburan dengan uang
menggambarkan kritikan terhadap pemerintahan.
Nilai
keartistikan juga terlihat dari bentuk kentur garis serta bentuk gambar. Namun,
ilustrasi tersebut tidak menyalahi aturan karena tidak mengandung unsur SARA
ataupun pornografi. Gambar dapat dilihat di bawah ini.
Ilustrasi diambil daro cover depan tabloid Bogor+.
D. Media Maya
Pada media
maya terdiri dari film atau video yang sengaja dibuat untuk keperluan tertentu.
Pada cover sebuah film, nilai keartistikan juga dipandang perlu diterapkan
sebagai bahan untuk menarik perhatian orang untuk membaca atau menontonnya.
Misalnya saja nilai keartistikan yang terkandung pada ilustrasi sebuah film kartun
yang menyajikan beragam gerakan yang tentu perlu keahlian dari seorang
illustrator dalam membuatnya.
Gerakan-gerakan
tersebut tentu diciptakan tidak dengan sembarangan, akan tetapi dengan penuh
nilai seni dan nilai keartistikan guna menghasilkan gerakan film yang maksimal.
Atau, penggunaan nilai keartistikan juga terlihat dari ilustrasi pada media
berita stasiun televisi. Misalnya saja, ilustrasi Bang One pada media berita
sebagai bahan kritikan terhadap pemerintah.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Setelah
melakukan penelitian terhadap berbagai media yang dinilai dari keterkaitan
ilustrasinya dengan materi, proses produksi, serta nilai keartistikan, penulis
dapat menyimpulkan antara lain sebagai berikut:
1. Dalam berbagai media, keterkaitan
antara ilustrasi dengan materi, proses produksi, dan nilai keartistikan sangat
perlu diperhatikan agar menghasilkan karya yang maksimal.
2. Buku pelajaran, buku novel/cerpen,
buku panduan, semua media tersebut haruslah diperhatikan dari ketiga aspek yang
keterkaitannya dengan materi, proses produksi, serta nilai keartistikan.
3. Banyak media yang masih kurang
maksimal dalam membuat sebuah ilustrasi sehingga keterkaitannya dengan materi,
proses produksi, serta nilai keartistikan masih perlu diperbaiki.
4. Ilustrasi rupanya sudah menjadi satu
hal yang pokok yang mampu mempengaruhi penulis, pembaca, ataupun penonton dalam
membuat keputusan untuk membaca atau melihat sebuah karya (film, buku, atau
media).
5. Media massa ataupun media maya
menggunakan ilustrasi sebagai bahan untuk melakukan persuasi yang dipandang
cukup efektif.
B.
Saran
Dari hasil
penilaian berbagai media, penulis ingin memberikan saran yang mungkin bisa
dijadikan sebagai bahan masukan bagi pembuat ilustrasi (ilustrator). Saran tersebut
diantaranya adalah agar illustrator lebih memperhatikan keterkaitan antara
ilustrasi yang dibuatnya dengan materi atau berita yang ingin disampaikan.
Selain itu, keproporsionalan antara gambar yang satu dengan yang lainnya juga
perlu diperhatikan agar tidak terlihat menyimpang dari segi ukuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentarmu di sini ^^