MARKETING
MIX (Bauran Pemasaran) 4P
1.
Produk
Produk yang dibahas di sini adalah maskapai
penerbangan nasional Indonesia.
a. Kualitas
Kualitas produk ini dipandang sebagai produk
pelayanan nomor satu di Indonesia. Terbukti bahwa dari sejak tahun 1949 hingga saat
ini produk pelayanan jasa ini menjadi nomor satu di Indonesia sebagai
perusahaan penerbangan yang dipercaya. Selain sebagai penerbangan yang menjadi
citra negara, perusahaan penerbangan ini juga menjadi sarana angkutan bagi
kunjungan resmi kepala negara ke berbagai negara dan sebagai angkutan bagi
ribuah jemaah haji setiap tahunnya.
b. Keistimewaan
Keistimewaan maskapai penerbangan ini cukup
terbukti, mulai dari pelayanan baik di luar maupun di dalam pesawat. Maskapai
penerbangan ini juga sudah tercatat memiliki official 4-Star Ranking of Product and Service Quality, sudah
menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA, yang berarti bahwa maskapai ini telah
seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Maskapai ini
juga masuk dalam daftar maskapai bintang empat dari Skytrax yang berarti memiliki kinerja dan pelayanan
yang bik. Bahkan, untuk mensejajarkan
pelayanan dengan maskapai-maskapai internasional, dua tahun lalu maskapai ini memperkenalkan
sistem hiburan AVOD terbaru (Audio Video on Demand) dengan televisi pada
setiap kursi terutama dalam armada jarak jauh. Armada ini juga memperkenalkan
kursi kelas bisnis yang dapat diubah menjadi tempat tidur saat penerbangan
jarak jauh.
c. Pilihan Produk
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia.
Garuda
adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Garuda Indonesia dipilih
sebagai maskapai terbesar dan terbaik Indonesia karena atas prestasi serta
pelayanannya yang dipandang baik sehingga mendapatkan penghargaan dari IATA
berupa sertifikasi IATA
Operational Safety Audit (IOSA).
Selai itu, perjalanan pesawat garuda sejak pertama kali diterbangkan pada tahun
1949, juga turut membantu menyelesaikan misi perselisihan antara Indonesia
dengan Belanda.
d. Nama Merek (Brand Name)
Pada
tanggal 25 Desember 1949, saat presiden Indonesia pertama akan terbang ke
Yogyakarta, Dr. Konijnenburg wakil dari KLM melapor bahwa pesawat yang akan
dinaiki Soekarno harus diberi nama dan dicat sesuai nama yang diberikan
presiden. Maka, presiden pun menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah
sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, Ik ben Garuda,
Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden (Aku
adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi
diatas kepulauanmu). Dari situ, presiden memberikan nama maskapai ini menjadi Garuda
Indonesian Airways dengan logo barunya.
Maka,
pada 28 Desember 1949,
terjadi penerbangan yang bersejarah, pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD
milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke
Kemayoran-Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia
Serikat (RIS).
e. Kemasan
Kemasan tentu menjadi hal yang penting dalam
rangka menciptakan image dan sebagai
pembeda dengan produk lain. Dalam hal ini, garuda Indonesia memiliki logo yang
lebih menjadi ciri khas lambang negara, yakni burung garuda. Selain itu,
kemasan pada pelaku pelayanan juga memiliki diferensiasi tersendiri
dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain, ini juga dimaksudkan sebagai ciri
khas Indonesia, yaitu pada 28 Mei 2010 Garuda Indonesia Secara resmi
meluncurkan seragam baru bagi pramugari/pramugaranya. Seragam pramugari
terinspirasi dari kebaya tradisional dengan batik motif lereng
dilengkapi dengan kebaya berwarna biru gaya Kartini di bagian atas. kostum
tambahan bagi pramugari termasuk sebuah batik motif lereng berwarna
jingga dengan kebaya berwarna jingga. laki laki memakai jas abu abu, kemeja
biru dan dasi bermerek. seragam ini didesain oleh Josephine Komara. Selain itu,
pesawat garuda Indonesia juga lebih besar dibandingkan dengan pesawat
penerbangan lain yang ada di Indonesia.
2.
Tempat (Place)
Sebagai produk pelayanan jasa
penerbangan yang paling terkemuka di Indonesia, maskapai penerbangan ini terus
mengembangkan pelayanannya dari segi jangkauan penerbangan (tempat).
a. Saluran Distribusi (distribusi channel)
Distribusi dalam hal ini bukan berarti
distribusi produk, melainkan lebih kepada pelayanan jasa. Namun, distribusi oleh perusahaan ini rupanya
dilakukan pada media iklannya melalui majalah garuda yang bernama Garuda In-Flight Magazine . Majalah ini
memiliki oplah 60.000 eksemplar dan didistribusikan pada seluruh penerbangan
Garuda Indonesia. Hal ini diterbitkan sebagai media on-board eksklusif dengan cerita perjalanan menarik di tujuan di
seluruh nusantara, fitur, wawancara dengan orang Indonesia terkenal dan artikel
gaya hidup pada anggur dan fine dining,
belanja, fashion dan keindahan,
budaya dan seni.
b. Jangkauan
Jangkauan wilayah penerbangan pesawat Garuda
Indonesia sendiri sudah sejajar dengan penerbangan internasional seperti
Malaysia Airlines ataupun Singapura Airlines. Jangkauan Garuda Airlines
meliputi Singapura, Malaysia, Kuala Lumpur, Thailand (Bangkok, Ho Chi Minh
City), Manila, China (Shanghai, Beijing,
Guangzhou, Hongkong, Taipe), Korea (Seoul), Jepang (Tokyo, Osaka), Australia
(Perth, Melbourne, Sydney) Arab Saudi (Jeddah, Riyadh, Dubai, Dam Mam), dan
Eropa (London, Amsterdam, Frankfurt, Paris). Sedangkan untuk penerbangan lokal
hampir ke semua wilayah di Indonesia terkecuali Irian Jaya.
c. Lokasi
Lokasi penerbangan sendiri yakni berpusat di
Jakarta, tepatnya di bandara Soekarno-Hatta.
d. Inventory/stok produk
Seiring kemajuan serta kepercayaan konsumen
terhadap Garuda Indonesia, perusahaan ini juga menambah armada pesawatnya guna
memperlancar pelayanan terhadap penumpang. Pada 1965 misalnya, Garuda
mendapat dua pesawat baru yaitu pesawat Jet Convair 990 dan Pesawat Turboprop
Lockheed L-118 Electra,
setelah sebelumnya Pada 1953,
maskapai ini memiliki 46 pesawat.
e. Transportasi
Sebagai perusahaan penerbangan terkemuka dan
nomor satu di Indonesia, perusahaan Garuda Indonesia juga memberikan kemudahan
fasilitas transportasi bagi para pengguna jasa. Transportasi yang dimaksdu
misalnya angkutan khusus bandara Soekarno-Hatta, dan lain-lain.
3.
Price (Harga)
Harga yang ditawarkan tentu
menyeimbangi dengan pelayanan (service)
dari perusahaan. Ini juga yang dilakukan oleh Perusahaan Garuda Indonesia.
Harga yang diberikan untuk berbagai tujuan penerbangan juga berbeda. Perbedaan
juga termasuk kelas yang digunakan, yaitu kelas eksekutif atau juga kelas
ekonomi.
a. Daftar Harga
Daftar harga pesawat garuda Indonesia
bisa di lihat langsung di situs www.garuda-indonesia.com. Namun, berikut
ini adalah daftar harga tiket Pesawat Garuda Indonesia kelas ekonomi.
From (Dari)
|
Tujuan
|
Harga mulai
dari ( Rp)
|
Jakarta
|
Pekanbaru
|
535.000
|
Jogjakarta
|
377.000
|
|
Solo
|
377.000
|
|
Semarang
|
355.000
|
|
Surabaya
|
480.000
|
|
Malang
|
535.000
|
|
Denpasar
|
535.000
|
|
Mataram
|
645.000
|
|
Kupang
|
950.000
|
|
Balik Papan
|
676.500
|
|
Banjarmasin
|
535.000
|
|
Pontianak
|
452.500
|
|
Palangkaraya
|
645.000
|
|
Lampung
|
300.000
|
|
Pangkal Pinang
|
375.500
|
|
Palembang
|
355.000
|
|
Jambi
|
469.000
|
|
Padang
|
535.000
|
|
Batam
|
573.500
|
|
Medan
|
803.000
|
|
Banda Aceh
|
892.100
|
|
Makasar
|
797.500
|
|
Kendari
|
1.049.000
|
|
Manado
|
615.000
|
|
Jayapura
|
1.880.000
|
|
Biak
|
2.100.000
|
|
Timika
|
2.122.000
|
|
b. Potongan Harga
Potongan harga bagi harga tiket Pesawat Garuda
juga diberikan, terutama pada saat momentum tertentu seperti menjelang Hari Raya
Idul Fitri, pada saat Bulan Ramadhan, atau pada saat hari-hari tertentu.
c. Pemberian Hadiah
Pemberian hadiah dilakukan oleh perusahaan
sebagai bentuk penghargaan bagi anak bangsa. Contohnya, pada Turnamen Womens
Circuit Garuda Indonesia Championships menyediakan hadiah uang total 25.000
dollar AS atau Rp 221,2 juta.
d. Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran untuk pembelian tiket
pesawat Garuda Indonesia sendiri bisa dilakukan dengan melalui online ataupun pemesanan melalui telepon.
e. Tenggang Waktu (Credit Term)
Dalam pemesanan tiket, biasanya harga tiket
yang sudah lewat tanggalnya tidak bisa dilihat lagi di sistem reservasi,
kecuali harga tiket yang telah di issued/dibuka
dengan menggunakan kode booking atau
nomor tiket.
4.
Promotion (Promosi)
Sebagai perusahaan penerbangan
terbesar di Indonesia, iklan sebagai media promosi rupanya masih perlu
dilakukan guna menyadarkan serta memberikan informasi baru tentang Perusahaan Garuda
Indonesia kepada masyarakat, terutama kepada pengguna setia Garuda Indonesia.
a. Advertising (periklanan)
Advertising sebagai media iklan perusahaan penerbangan
Garuda Indonesia dilakukan melalui media televisi, koran, hingga majalah. Iklan
juga dilakukan pada media online (website). Pada media televisi, iklan
yang dilakukan oleh perusahaan sekelas Garuda Indonesia ini tentu memerlukan
biaya yang cukup besar untuk satu kali produksinya.
b. Personal
Selling (penjualan perseorangan)
Cara ini tidak dilakukan oleh Perusahaan Garuda
Indonesia dalam melakukan penjualan tiket pesawatnya. Personal selling misalnya hanya dilakukan melalui pelayanan via
telepon atau online.
c. Sales Promotion (SP)
Walaupun iklan sudah dilakukan melalui media
visual seperti televisi, tapi promosi juga tetap dilakukan Garuda Indonesia
pada media cetak seperti koran dan majalah.
d. Public
Relation (PR)
Untuk terus menjaga hubungan serta loyalitas
pengguna jasa penerbangan Garuda Indonesia, pihak perusahaan tentu tetap
melakukannya melalui seorang Public Relation (PR). Misalnya mengadakan seminar, donasi, dan kotak
saran baik via customer service
maupun media online.
e. Direct
Marketing (DM)
Direct
Marketing (DM) atau pemasaran langsung
dilakukan oleh perusahaan melalui media telepon (customer service), atau para
pengguna jasa penerbangan ini bisa membelinya langsung di agent travel atau airlines terdekat.
f.
Integrated Marketing (Pemasaran terpadu)
Tidak ada pemasaran terpadu pada perusahaan
jenis penerbangan ini, yang ada adalah penjualan tiket langsung di agent travel atau airlines.
g.
Event Marketing
Event
Marketing memang dianggap sebagai cara yang
efektif dalam menjual produk. Namun, dalam hal ini tidak ada penjualan tiket
secara langsung di suatu acara, yang ada hanya penawaran melalui iklan tentang discount (potongan harga tiket) saat
hari-hari tertentu seperti misalnya menjelang Hari Raya Idul Fitri.
h. Local Area
Marketing (Pemasaran Lokal)
Hampir di semua daerah di Indonesia terdapat agent travel sebagai Local Area Marketing di daerah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentarmu di sini ^^