Nama: Faisal Abduh
Kelas : Penerbitan 5F Sore
Dosen : Bapak Andi Ahmad
Gunadi
Mata Kuliah Periklanan
Membuat
Client Brief
Client Brief di sini yaitu tentang produk Blue Band
1.
Latar Belakang Beriklan
Untuk membuat brand image mengenai produk yang kita jual di benak konsumen, maka
perlu banyak strategi yang dilakukan. Salah satu strategi tersebut ialah dengan
menggunakan media iklan, baik iklan melalui media cetak maupun elektronik.
a. Sejarah Dibentuknya Produk
Blue
Band pertama kali dibuat di negara Belanda pada 1936 (awal abad ke-20) untuk
diekspor ke Inggris, Blue Band juga
menjadi produk makanan pertama yang dihasilkan Van den Bergh NV, milik
Unilever, gabungan perusahaan margarin asal Belanda, Margarine Unie, dan pabrik
sabun Lever Brothers asal Inggris itulah sebabnya nama produk tersebut
dalam bahasa Inggris. Lalu, pada akhirnya Blue Band diluncurkan di pasar negara
asalnya pada 1920-an dan dengan cepat menjadi salah satu produk utama di
Belanda. Sejak pertama kali diluncurkan, Blue
Band sudah menjadi merek kuat yang memimpin pasar dengan kompetitor utama
mentega dan margarin impor, seperti Palmboom.
Di
Indonesia, Blue Band diluncurkan pada tahun 1934 sebagai produk makanan
Unilever pertama di negara ini. Berikut ini adalah sejarah singkat dan
tahun-tahun yang penting produk tersebut.
1934-Diluncurkan di pasar Indonesia
1978-Meluncurkan kampanye pertama di TV:
“Buatlah hari mereka
menyehatkan.”
1987-Meluncurkan kampanye kedua di TV:
“Membuat impian mereka
menjadi
kenyataan.”
1992-Meluncurkan Blue Band special
(margarin yang didinginkan), akan
tetapi
dicabut pada 1987 karena volumenya
rendah.
1998-Krisis–diluncurkan dalam sachet (paket hemat).
2003-Diluncurkan kembali dalam kemasan baru
dan slogan “Rasa dan
Gizi.”
2004-Mengkomunikasikan slogan baru
“Menciptakan tumbuh kembang
yang
membahagiakan.”
Produk Blue Band di Indonesia
juga memenangkan beberapa penghargaan, di antaranya pada 2004 dan
2005, selama dua tahun berturut-turut sejak margarine diikutkan dalam survei
kepuasan pelanggan oleh SWA (salah satu majalah bisnis terkemuka) dan
Frontier, Blue Band dianugerahi ICSA (Penghargaan Kepuasan Pelanggan
Indonesia).
Pada
tahun 2005, Blue Band dianugerahi Packing
Consumer Branding Award dengan kategori “Luar Biasa”, oleh majalah SWA,
Majalah Mix, Landor, dm Associates, dan Imago School of Modern Advertising.
Penghargaan ini
menunjukkan komitmen Blue Band untuk memberikan yang terbaik kepada para
pelanggannya.
b. Komposisi/Kemasan
Seiring berkembangnya produk dan permintaan
konsumen, kini Blue Band dihadirkan dalam beberapa bentuk kemasan, diantaranya
sebagai berikut:
Blue
Band 17g Blue Band 200g Blue Band 250 Blue
Band 250g Gold
Blue
Band 500g Blue Band 1Kg Blue Band 2Kg
c.
Alasan Memilih
Produk
Kesehatan
anak-anak sudah menjadi prioritas para Ibu dalam membesarkannya. Namun, cara
untuk membuat anak menyukai hal-hal demi kessehatannya terkadang tidak mudah.
Oleh karena itu, perusahaan kami menciptakan produk pelengkap makanan yang
bergizi bagi anak-anak bernama Blue band. Blue Band adalah merek unggulan yang
membantu para ibu dalam membesarkan anak-anak dengan cara yang sehat dan
menyenangkan. Blue band menyediakan olesan roti yang lezat dan bergizi
seimbang.
d.
Logo Produk
Blue
band merupakan salah satu produk unggulan milik unilever, logo untuk perusahaan
Unilever sendiri ialah sebagai berikut.
sedangkan logo tulisan Blue Band ditulis seperti biasanya.
e.
Nama Perusahaan
Nama
perusahaan yang mengeluarkan produk Blue Band sendiri ialah Perusahaaan
Unilever. Perusahaan Unilever adalah
perusahaan yang didirikan pada 5 Desember 1933, sebagai
perusahaan yang memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari, kebutuhan manusia akan kebersihan dan perawatan pribadi dengan merek handal
yang membantu orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati gaya kehidupan modern.
Unilever Indonesia
telah tumbuh menjadi perusahaan terkemuka yang mengutamakan Personal Care serta Foods dan produk Ice Cream di Indonesia.
Portofolio Unilever Indonesia mencakup banyak merek dunia paling dikenal dan dicintai, seperti Pepsodent, yang Pond, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall, Blue Band, Royco, Bango dan banyak lagi.
Sepanjang waktu ini, tujuan perusahaan kami tetap sama karena kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari, membantu orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan merek dan layanan yang baik bagi mereka dan baik bagi orang lain; menginspirasi orang untuk mengambil tindakan sehari-hari kecil yang dapat menambahkan hingga membuat perbedaan besar bagi dunia, dan mengembangkan cara-cara baru melakukan bisnis yang akan memungkinkan kita untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan kami.
Perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik pada tahun 1981 dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, Perusahaan kami menduduki peringkat ketujuh di Bursa Efek Indonesia dalam hal kapitalisasi pasar.
Perusahaan memiliki dua anak perusahaan: PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), anak perusahaan yang dimiliki 100% (sebelumnya pemasaran perusahaan patungan untuk saus kedelai) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, anak perusahaan yang dimiliki 51% yang bergerak di bidang distribusi, ekspor , dan impor barang di bawah merek dagang Domestos Nomos.
Di Perusahaan Unilever, orang-orang kami berada di jantung dari segala yang kami lakukan. Prioritas diberikan untuk pengembangan profesional mereka, keseimbangan hidup mereka, dan kemampuan mereka untuk memberikan kontribusi yang sama sebagai bagian dari tenaga kerja yang beragam. Ada lebih dari 3.900 karyawan di seluruh nusantara.
Portofolio Unilever Indonesia mencakup banyak merek dunia paling dikenal dan dicintai, seperti Pepsodent, yang Pond, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall, Blue Band, Royco, Bango dan banyak lagi.
Sepanjang waktu ini, tujuan perusahaan kami tetap sama karena kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari, membantu orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan merek dan layanan yang baik bagi mereka dan baik bagi orang lain; menginspirasi orang untuk mengambil tindakan sehari-hari kecil yang dapat menambahkan hingga membuat perbedaan besar bagi dunia, dan mengembangkan cara-cara baru melakukan bisnis yang akan memungkinkan kita untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan kami.
Perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik pada tahun 1981 dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, Perusahaan kami menduduki peringkat ketujuh di Bursa Efek Indonesia dalam hal kapitalisasi pasar.
Perusahaan memiliki dua anak perusahaan: PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), anak perusahaan yang dimiliki 100% (sebelumnya pemasaran perusahaan patungan untuk saus kedelai) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, anak perusahaan yang dimiliki 51% yang bergerak di bidang distribusi, ekspor , dan impor barang di bawah merek dagang Domestos Nomos.
Di Perusahaan Unilever, orang-orang kami berada di jantung dari segala yang kami lakukan. Prioritas diberikan untuk pengembangan profesional mereka, keseimbangan hidup mereka, dan kemampuan mereka untuk memberikan kontribusi yang sama sebagai bagian dari tenaga kerja yang beragam. Ada lebih dari 3.900 karyawan di seluruh nusantara.
f.
Kekayaan Perusahaan dan Aset
Perusahaan
Perusahaan Unilever memiliki asset sekitar Rp100 Triliun
yang terdiri atas kekayaan bergerak dan kekayaan tidak bergerak (tanah dan
bangunan perusahaan).
Perusahaan
Unilever berusaha untuk mengelola
dan mengembangkan bisnis secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Nilai-nilai kita dan standar yang ditetapkan dalam Kode Etik Prinsip Bisnis
(CoBP) yang kita sepenuhnya memegang. Kami berbagi nilai-nilai dan standar
dengan mitra bisnis kami termasuk pemasok dan distributor.
Perusahaan memiliki enam pabrik di Jababeka Industrial Estate, Cikarang, Bekasi dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produknya terdiri dari sekitar 32 merek kunci dan 700 SKU yang dijual melalui jaringan distributor independen sekitar 370 mencakup ratusan ribu outlet di seluruh Indonesia. Produk didistribusikan melalui pusat distribusi sentral sendiri, gudang satelit, depot dan fasilitas lainnya.
Perusahaan memiliki enam pabrik di Jababeka Industrial Estate, Cikarang, Bekasi dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produknya terdiri dari sekitar 32 merek kunci dan 700 SKU yang dijual melalui jaringan distributor independen sekitar 370 mencakup ratusan ribu outlet di seluruh Indonesia. Produk didistribusikan melalui pusat distribusi sentral sendiri, gudang satelit, depot dan fasilitas lainnya.
2. Segmentasi/Khalayak Sasaran
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab di bidang sosial, Unilever Indonesia telah bertanggung jawab sebagai
perusahaan yang memiliki program sosial
yang luas (CSR). Segmentasi pasar dan sasaran
konsumennya mencakup seluruh kalangan usia karena Unilever membuat berbagai
produk, mulai dari produk untuk anak-anak hingga untuk usia dewasa. Keempat pilar program-programnya antara lain Lingkungan, Gizi, Kebersihan dan Pertanian Berkelanjutan. Contoh program CSR
kami meliputi Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), Program Pendidikan
Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), Program Konservasi Makanan Tradisional
(Bango), dan Kampanye untuk Memerangi Kelaparan dan Malnutrisi untuk membantu anak-anak kekurangan gizi Indonesia (Blue
Band).
3. Tujuan Iklan
Konsumen
perlu untuk terus disadarkan tentang keberadaan produk yang ia pilih. Dalam hal
ini, Unilever bertujuan untuk terus menyadarkan keberadaan produk kami guna
terus membentuk brand image di benak konsumen. Iklan juga memerlukan variasi baru
agar konsumen tidak bosan dan tetap dapat mengingat produk dengan iklan variasi
baru.
4. Strategi Pemasaran
Strategi
pemasaran yang Perusahaan Unilever gunakan sendiri tentunya menggunakan pula
strategi Marketing Mix (bauran pemasaran), yaitu produk, price, place, dan
promotion.
1.
Produk
Produk yang dibahas di sini adalah produk untuk nutrisi makanan.
a. Kualitas
Kualitas produk ini sudah bisa dibuktikan
dengan baik. Terbukti bahwa i produk masih digunakan dan laku di pasaran.
Bahkan, Pada tahun 2004 dan 2005, selama dua tahun berturut-turut sejak produk
ini diikutkan dalam survei kepuasan pelanggan oleh SWA (salah satu
majalah bisnis terkemuka) dan Frontier, produk ini dianugerahi ICSA
(Penghargaan Kepuasan Pelanggan Indonesia).
b. Keistimewaan
Keistimewaan dari produk ini sendiri
terlihat dari kandungan nutrisi yang tinggi yang sudah dibentuk selama 80 tahun
saat pertama produk dihadirkan/dipasarkan di masyarakat. Selain itu, produk ini
menjadikan kesehatan yang memegang peranan penting dalam produk, bisa
disajikan dengan simpel dan mudah bagi aneka makanan seperti roti, kue, hingga
nasi goreng.
c. Pilihan Produk
Saat dibentuk, perusahaan melihat bahwa
pentingnya kesehatan dalam makanan. Oleh karena itu, dibuatlah produk ini untuk
memberikan gaya hidup sehat terutama
bagi anak-anak dan keluarga. Awalnya produk ini hanya menjual dalam bentuk sachet-an gram, akan tetapi seiring
dengan perkembangan dan permintaan konsumen maka dibuat pula dalam bentuk
kilogram.
d. Nama Merek (Brand Name)
Nama merek produk adalah Blue Band. Tentu nama merek ini dibuat
dengan pertimbangan penuh perusahaan guna menciptakan kepercayaan, kuatan,
keawetan, serta status di mata masyarakat (konsumen). Dan, ternyata hingga
sekarang nama Blue Band masih melekat kuat di benak masyarakat.
e. Kemasan
Kemasan sama pentingnya dengan kualitas
produk yang fungsinya juga mendorong minat pembeli untuk membeli suatu produk.
Dalam hal ini, Blue Band memberikan kemasan yang menarik, memberikan bentuk
yang inovasi seiring dengan perkembangan jaman. Selain itu, warna yang
diberikan sengaja dibuat terang (warna kuning) dengan perpaduan yang harmonis
sehingga mudah memberikan delay effect
di benak konsumen.
2.
Tempat (Place)
Sebagai produk makanan yang menjunjung nilai
kesehatan, maka produk harus selalu higienis agar konsumen benar-benar yakin
ketika membeli atau mengkonsumsiinya. Salah satu faktor kesehatan tersebut juga
tergantung tempat (place)
dilakukannya distribusi, produksi, dan proses pembuatan. Maka, hal-hal itulah yang perlu diperhatikan
dalam memilih tempat sebagai saluran distribusi.
a. Saluran Distribusi (distribusi channel)
Dalam saluran distribusi tentu akan
melewati wholesaler, dan peritel (retailer) hingga akhirnya sampai kepada
konsumen. Dalam hal ini Blue Band menggunakan distribusi yang tidak hanya
melalui retailer besar seperti
supermarket, tetapi juga kepada toko-toko agar lebih mudah dijangkau oleh
konsumen.
b. Jangkauan
Jangkauan distribusi produk akan
didistribusikan tidak hanya ke tempat penjualan menengah ke atas tetapi juga ke
toko-toko di seluruh Indonesia. Bahkan salesman
Unilever sudah menembus 100 outlet dan 9000 desa di seluruh Indonesia.
c. Lokasi
Lokasi sendiri antara lain di supermarket
menengah ke atas dan toko-toko. Memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk
Blue Band, tapi produk tetap memiliki nilai jual yang baik di mata masyarakat.
d. Inventory/stok produk
Untuk memenuhi permintaan konsumen, stok
produk sendiri dibuat secara berlanjut dengan tujuan terciptanya pemenuhan
permintaan konsumen. Produk yang berhasil terjual juga dihitung sesuai
persentase permintaan konsumen. Namun, apabila terjadi peningkatan, maka
diproduksi dengan skala yang lebih banyak dan disalurkan oleh wholesaler sehingga retailer tetap mempunyai stok produk.
e. Transportasi
Agar pendistribusian lancar, maka sistem
pengangkutan dilakukan lebih aktu ditentukannya pendistribusian. Transportasi Perusahaan
Unilever sendiri menggunakan jalur darat untuk daerah-daerah daratan, serta
transportasi laut untuk wilayah kepulauan. Sehingga pasar unilever menembus
seluruh wilayah Indonesia.
3.
Price (Harga)
Harga untuk blue band sendiri berbeda-beda,
sesuai dengan besarnya ukuran (gram). Harga mulai dari ukuran 17gr hingga 15kg
dari Rp4.800-Rp298.000.
a. Daftar Harga
Tentu daftar harga juga sangat penting
dicantumkan dalam produk untuk konsumen
dalam melakukan pembelian atau perhitungan. Berikut beberapa daftar harga Blue
Band:
a. Blue Band 200gr Rp 8500
b. Blue Band 250gr Rp12500
c. Blue Band 8kg Rp98.750
d. Blue Band 4,5kg Rp102.500
e.
Blue Band 15kg Rp298.000
b. Potongan Harga
Untuk
menarik minat konsumen maka dalam pemasaran produk diadakan pemotongan harga (discount). Pemotongan harga sendiri
dianggap mampu menarik minat konsumen dalam melakukan pembelian produk terutama
pada saat acara atau hari-hari tertentu seperti hari menjelang lebaran dan
sebagainya. Misalnya potongan harga untuk Blue Band ini berlaku pada Blue Band
15Kg yang harga awalnya Rp298.000, diberikan discount menjadi Rp280.000.
c. Pemberian Hadiah
Pemberian hadiah dilakukan oleh produk Blue
Band selain sebagai penarik minat konsumen, tapi juga sebagai penghargaan dan
ucapan terhadap pelanggan setia Blue
Band. Sampai saat ini hadiah yang diberikan Blue Band kepada konsumen antara
lain tasbih digital, pemberian THR hingga hadiah umroh.
d. Sistem Pembayaran
Untuk memudahkan konsumen dalam melakukan
pembayaran maka perusahaan memudahkannya dengan cara memberikan kemudahan
menggunakan credit card untuk
pembelian di supermarket atau outlet
tertentu.
e. Credit Term (tenggang waktu)
4.
Promotion ( Promosi)
a. Advertising (periklanan)
Di
Indonesia, Blue Band diluncurkan pada tahun 1934, sebagai produk makanan
Unilever pertama di negara ini. Berikut ini adalah sejarah singkat dan
tahun-tahun yang penting produk tersebut.
Sejak diluncurkan pertama di Indonesia sejak 1934,
akhirnya promosi melalui media iklan mulai dilakukan pada 1978 dengan kampanye
pertama gan slogan “Buatlah hari mereka menyehatkan”. Lalu pada 1987 meluncurkan kampanye kedua di
Televisi dengan slogan “Membuat impian mereka menjadi kenyataan.” Tahun 1992 meluncurkan Blue Band spesial –
Margarin yang didinginkan-dicabut pada tahun 1987 karena volumenya rendah.
Tahun 1998 krisis dan
diluncurkan dalam sachet (paket hemat). Lalu, pada 2003 diluncurkan kembali dalam kemasan baru dan slogan “Rasa dan
Gizi.” Dan, pada 2004 mengkomunikasikan
slogan baru “Menciptakan tumbuh kembang yang membahagiakan.” Hingga saat ini
advertising Blue Band masih terus dilakukan baik melalui televise, radio,
maupun media cetak.
b.
Personal Selling (penjualan
perorangan)
Cara ini juga rupanya secara tidak langsung
dilakukan oleh tim marketing unilever
dalam memasarkan produknya. Ini dimaksudkan untuk lebih memudahkan konsumen
mendapatkan produk. Personal selling misalnya
pihak pemasaran memberikan pelayanan langsung untuk membeli produk via telepon
atau online.
c.
Sales Promotion (SP)
Promosi produk Blue
Band sendiri dilakukan tidak hanya melalui media televisi tapi juga melalui
media cetak (Koran, majalah).
d.
Public Relation (PR)
Untuk menjaga
komunikasi dan loyalitas dengan para konsumen maka peran seorang PR tentu sangatlah penting. Hubungan dengan
masyarakat ini tentu dilakukan oleh Blue Band seperti misalnya seminar, donasi,
dan kotak saran.
e.
Direct Marketing (DM)
Direct marketing atau pemasaran
langsung dilakukan juga oleh perusahaan unilever untuk meyakinkan pembeli serta
sebagai salah satu engefektifkan pemasaran dan promosi. Misalnya saja melalui telemarketing, melalui televisi dan
radio, email, atau katalog.
f.
Integrated Marketing (Pemasaran terpadu)
g.
Event Marketing
Merupakan cara yang
dianggap efektif dalam melakukan promosi pemasaran produk. Misalnya mengadakan
acara yang melibatkan langsung konsumen yang potensial untuk melakukan
pembelian.
h.
Local Area Marketing (Pemasaran Lokal)
Local area marketing sepertinya tidak
dilakukan oleh perusahaan unilever, di
semua wilayah Indonesia produk unilever tersebar. Hal ini dikarenakan kesetiaan
perusahaan untuk memberikan pelayanan kepada konsumen di seluruh Indonesia.
5. Kompetitor
Kompetitor produk
unilever terutama Blue Band antara lain ialah SImas, For Vita, dan Palmboom.
Ketiga kompetitor ini merupakan produk yang juga bergerak di bidang seperti
Blue Band. Namun, blue band selalu berusaha untuk menampilkan dan memberikan
yang lebih dibandingkan pesaing tersebut.
6. Dana yang
tersedia untuk Beriklan
Dana yang disediakan
untuk membuat iklan yaitu sebesar Rp1 Miliar, dialokasikan untuk kebutuhan
produksi iklan televisi dengan durasi minimal 30 detik dengan harapan hasil produksi
dan tingkat pengaruh terhadap konsumen yang baik.
7. Media yang
Digunakan
Media yang digunakan
untuk beriklan di sini ialah media elektronik (televisi), dengan harapan agar
iklan yang dibuat dapat memenuhi standard dan kriteria untuk menarik konsumen
serta memperkuat brand image di benak
konsumen. Dengan durasi yang ditentukan minimal 30 detik, namun diharapkan
dapat membuat delay effect yang kuat
di benak konsumen.
"Tidak perlu mengubah gaya hidup anda, tapi
BalasHapusubahlah cara anda menghasilkan uang!"
Beruntunglah anda hari ini telah berhasil menemukan website ini, karena melalui halaman website ini kami akan tunjukkan, berikan bukti, dan berbagi kepada anda tentang sebuah rahasia yang telah membuat banyak orang, bahkan pemula dapat memiliki penghasilan melimpah dari internet dengan cara paling cepat dan paling mudah.
klik on www.usahawebberhasil.com