Media Berbagi Ilmu

Selamat datang di blogg Media Berbagi Ilmu.

Rabu, 22 Februari 2012

Membuat Client Brief


Nama: Faisal Abduh
Kelas   : Penerbitan 5F Sore
Dosen  : Bapak Andi Ahmad Gunadi
Mata Kuliah Periklanan
Membuat Client Brief
Client Brief di sini yaitu tentang produk Blue Band
1.      Latar Belakang Beriklan
Untuk membuat brand image mengenai produk yang kita jual di benak konsumen, maka perlu banyak strategi yang dilakukan. Salah satu strategi tersebut ialah dengan menggunakan media iklan, baik iklan melalui media cetak maupun elektronik.
a.      Sejarah Dibentuknya Produk
Blue Band pertama kali dibuat di negara Belanda pada 1936 (awal abad ke-20) untuk diekspor ke Inggris, Blue Band juga menjadi produk makanan pertama yang dihasilkan Van den Bergh NV, milik Unilever, gabungan perusahaan margarin asal Belanda, Margarine Unie, dan pabrik sabun Lever Brothers asal Inggris itulah sebabnya nama produk tersebut dalam bahasa Inggris. Lalu, pada akhirnya Blue Band diluncurkan di pasar negara asalnya pada 1920-an dan dengan cepat menjadi salah satu produk utama di Belanda. Sejak pertama kali diluncurkan, Blue Band sudah menjadi merek kuat yang memimpin pasar dengan kompetitor utama mentega dan margarin impor, seperti Palmboom.
Di Indonesia, Blue Band diluncurkan pada tahun 1934 sebagai produk  makanan Unilever pertama di negara ini. Berikut ini adalah sejarah singkat dan tahun-tahun yang penting produk tersebut.

1934-Diluncurkan di pasar Indonesia
1978-Meluncurkan kampanye pertama di TV: “Buatlah hari mereka
menyehatkan.”
1987-Meluncurkan kampanye kedua di TV: “Membuat impian mereka
menjadi kenyataan.”
1992-Meluncurkan Blue Band special (margarin yang didinginkan), akan
tetapi dicabut pada 1987  karena volumenya rendah.
1998-Krisis–diluncurkan dalam sachet (paket hemat).
2003-Diluncurkan kembali dalam kemasan baru dan slogan “Rasa dan
Gizi.”
2004-Mengkomunikasikan slogan baru “Menciptakan tumbuh kembang
yang membahagiakan.”

Produk Blue Band di Indonesia juga memenangkan beberapa penghargaan, di antaranya pada 2004 dan 2005, selama dua tahun berturut-turut sejak margarine diikutkan dalam survei kepuasan pelanggan  oleh SWA (salah satu majalah bisnis terkemuka) dan Frontier, Blue Band dianugerahi ICSA (Penghargaan Kepuasan Pelanggan Indonesia).
Pada tahun 2005, Blue Band dianugerahi Packing Consumer Branding Award dengan kategori “Luar Biasa”, oleh majalah SWA, Majalah Mix, Landor, dm Associates, dan Imago School of Modern Advertising.
Penghargaan ini menunjukkan komitmen Blue Band untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggannya.

b.      Komposisi/Kemasan
Seiring berkembangnya produk dan permintaan konsumen, kini Blue Band dihadirkan dalam beberapa bentuk kemasan, diantaranya sebagai berikut:




blue band 17g.jpg
 
Blue Band Gold 250g.jpgblue band 250g.jpgblue band 200g.jpg                                                     


       Blue Band 17g         Blue Band 200g        Blue Band 250       Blue Band 250g Gold


Blue band 2kg.jpgBlue Band 1Kg.jpgBlue Band Gold 500g.jpg

                                                                                                       
        Blue Band 500g           Blue Band 1Kg                 Blue Band 2Kg

c.       Alasan Memilih Produk
       Kesehatan anak-anak sudah menjadi prioritas para Ibu dalam membesarkannya. Namun, cara untuk membuat anak menyukai hal-hal demi kessehatannya terkadang tidak mudah. Oleh karena itu, perusahaan kami menciptakan produk pelengkap makanan yang bergizi bagi anak-anak bernama Blue band. Blue Band adalah merek unggulan yang membantu para ibu dalam membesarkan anak-anak dengan cara yang sehat dan menyenangkan. Blue band menyediakan olesan roti yang lezat dan bergizi seimbang.



d.      Logo Produk
     Blue band merupakan salah satu produk unggulan milik unilever, logo untuk perusahaan Unilever sendiri ialah sebagai berikut.

so_logo Unilever.gif    sedangkan logo tulisan Blue Band ditulis seperti biasanya.

e.      Nama Perusahaan
     Nama perusahaan yang mengeluarkan produk Blue Band sendiri ialah Perusahaaan Unilever.  Perusahaan Unilever adalah perusahaan yang  didirikan pada 5 Desember 1933, sebagai perusahaan yang memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari, kebutuhan manusia akan kebersihan dan perawatan pribadi dengan merek handal yang membantu orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati gaya kehidupan modern.
Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi perusahaan terkemuka yang mengutamakan Personal Care serta Foods dan produk Ice Cream di Indonesia.

     Portofolio Unilever Indonesia mencakup banyak merek dunia paling dikenal dan dicintai, seperti Pepsodent, yang Pond, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall, Blue Band, Royco, Bango dan
banyak lagi.

     Sepanjang waktu ini, tujuan perusahaan kami tetap sama karena kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari, membantu orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan merek dan layanan yang baik bagi mereka dan baik bagi orang lain; menginspirasi orang untuk mengambil tindakan sehari-hari kecil yang dapat menambahkan hingga membuat perbedaan besar bagi dunia, dan mengembangkan cara-cara baru melakukan bisnis yang akan memungkinkan kita untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan kami.

     Perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik pada tahun 1981 dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, Perusahaan kami menduduki peringkat ketujuh di Bursa Efek Indonesia dalam hal kapitalisasi pasar.

     Perusahaan memiliki dua anak perusahaan: PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), anak perusahaan yang dimiliki 100% (sebelumnya pemasaran perusahaan patungan untuk saus kedelai) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, anak perusahaan yang dimiliki 51% yang bergerak di bidang distribusi, ekspor , dan impor barang di bawah merek dagang Domestos Nomos.

     Di Perusahaan Unilever, orang-orang kami berada di jantung dari segala yang kami lakukan. Prioritas diberikan untuk pengembangan profesional mereka, keseimbangan hidup mereka, dan kemampuan mereka untuk memberikan kontribusi yang sama sebagai bagian dari tenaga kerja yang beragam. Ada lebih dari 3.900 karyawan di seluruh nusantara.

f.        Kekayaan Perusahaan dan Aset Perusahaan
     Perusahaan Unilever memiliki asset sekitar Rp100 Triliun yang terdiri atas kekayaan bergerak dan kekayaan tidak bergerak (tanah dan bangunan perusahaan).
     Perusahaan Unilever berusaha untuk mengelola dan mengembangkan bisnis secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Nilai-nilai kita dan standar yang ditetapkan dalam Kode Etik Prinsip Bisnis (CoBP) yang kita sepenuhnya memegang. Kami berbagi nilai-nilai dan standar dengan mitra bisnis kami termasuk pemasok dan distributor.

     Perusahaan memiliki enam pabrik di Jababeka Industrial Estate, Cikarang, Bekasi dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produknya terdiri dari sekitar 32 merek kunci dan 700 SKU yang dijual melalui jaringan distributor independen sekitar 370 mencakup ratusan ribu outlet di seluruh Indonesia. Produk didistribusikan melalui pusat distribusi sentral sendiri, gudang satelit, depot dan fasilitas lainnya.

2.      Segmentasi/Khalayak Sasaran
      Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab di bidang sosial, Unilever Indonesia telah bertanggung jawab sebagai perusahaan yang memiliki program sosial yang luas (CSR). Segmentasi pasar dan sasaran konsumennya mencakup seluruh kalangan usia karena Unilever membuat berbagai produk, mulai dari produk untuk anak-anak hingga untuk usia dewasa. Keempat pilar program-programnya antara lain Lingkungan, Gizi, Kebersihan dan Pertanian Berkelanjutan. Contoh program CSR kami meliputi Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), Program Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), Program Konservasi Makanan Tradisional (Bango), dan Kampanye untuk Memerangi Kelaparan dan Malnutrisi untuk membantu anak-anak kekurangan gizi Indonesia (Blue Band).

3.      Tujuan Iklan
     Konsumen perlu untuk terus disadarkan tentang keberadaan produk yang ia pilih. Dalam hal ini, Unilever bertujuan untuk terus menyadarkan keberadaan produk kami guna terus membentuk  brand image di benak konsumen. Iklan juga memerlukan variasi baru agar konsumen tidak bosan dan tetap dapat mengingat produk dengan iklan variasi baru.

4.      Strategi Pemasaran

     Strategi pemasaran yang Perusahaan Unilever gunakan sendiri tentunya menggunakan pula strategi Marketing Mix (bauran pemasaran), yaitu produk, price, place, dan promotion.
1.    Produk
     Produk yang dibahas di sini adalah produk untuk nutrisi makanan.
a.      Kualitas
      Kualitas produk ini sudah bisa dibuktikan dengan baik. Terbukti bahwa i produk masih digunakan dan laku di pasaran. Bahkan, Pada tahun 2004 dan 2005, selama dua tahun berturut-turut sejak produk ini diikutkan dalam survei kepuasan pelanggan  oleh SWA (salah satu majalah bisnis terkemuka) dan Frontier, produk ini dianugerahi ICSA (Penghargaan Kepuasan Pelanggan Indonesia).
b.      Keistimewaan
     Keistimewaan dari produk ini sendiri terlihat dari kandungan nutrisi yang tinggi yang sudah dibentuk selama 80 tahun saat pertama produk dihadirkan/dipasarkan di masyarakat. Selain itu, produk ini menjadikan kesehatan yang memegang peranan penting dalam produk, bisa disajikan dengan simpel dan mudah bagi aneka makanan seperti roti, kue, hingga nasi goreng.
c.       Pilihan Produk
     Saat dibentuk, perusahaan melihat bahwa pentingnya kesehatan dalam makanan. Oleh karena itu, dibuatlah produk ini untuk memberikan  gaya hidup sehat terutama bagi anak-anak dan keluarga. Awalnya produk ini hanya menjual dalam bentuk sachet-an gram, akan tetapi seiring dengan perkembangan dan permintaan konsumen maka dibuat pula dalam bentuk kilogram.
d.      Nama Merek (Brand Name)
      Nama merek produk adalah Blue Band. Tentu nama merek ini dibuat dengan pertimbangan penuh perusahaan guna menciptakan kepercayaan, kuatan, keawetan, serta status di mata masyarakat (konsumen). Dan, ternyata hingga sekarang nama Blue Band masih melekat kuat di benak masyarakat.
e.      Kemasan
     Kemasan sama pentingnya dengan kualitas produk yang fungsinya juga mendorong minat pembeli untuk membeli suatu produk. Dalam hal ini, Blue Band memberikan kemasan yang menarik, memberikan bentuk yang inovasi seiring dengan perkembangan jaman. Selain itu, warna yang diberikan sengaja dibuat terang (warna kuning) dengan perpaduan yang harmonis sehingga mudah memberikan delay effect di benak konsumen.
2.    Tempat (Place)
Sebagai produk makanan yang menjunjung nilai kesehatan, maka produk harus selalu higienis agar konsumen benar-benar yakin ketika membeli atau mengkonsumsiinya. Salah satu faktor kesehatan tersebut juga tergantung tempat (place) dilakukannya distribusi, produksi, dan proses pembuatan.  Maka, hal-hal itulah yang perlu diperhatikan dalam memilih tempat sebagai saluran distribusi.
a.      Saluran Distribusi (distribusi channel)
     Dalam saluran distribusi tentu akan melewati wholesaler, dan peritel (retailer) hingga akhirnya sampai kepada konsumen. Dalam hal ini Blue Band menggunakan distribusi yang tidak hanya melalui retailer besar seperti supermarket, tetapi juga kepada toko-toko agar lebih mudah dijangkau oleh konsumen.
b.      Jangkauan
     Jangkauan distribusi produk akan didistribusikan tidak hanya ke tempat penjualan menengah ke atas tetapi juga ke toko-toko di seluruh Indonesia. Bahkan salesman Unilever sudah menembus 100 outlet dan 9000 desa di seluruh Indonesia.
c.       Lokasi
     Lokasi sendiri antara lain di supermarket menengah ke atas dan toko-toko. Memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk Blue Band, tapi produk tetap memiliki nilai jual yang baik di mata masyarakat.
d.      Inventory/stok produk
     Untuk memenuhi permintaan konsumen, stok produk sendiri dibuat secara berlanjut dengan tujuan terciptanya pemenuhan permintaan konsumen. Produk yang berhasil terjual juga dihitung sesuai persentase permintaan konsumen. Namun, apabila terjadi peningkatan, maka diproduksi dengan skala yang lebih banyak dan disalurkan oleh wholesaler sehingga retailer tetap mempunyai stok produk.
e.      Transportasi
     Agar pendistribusian lancar, maka sistem pengangkutan dilakukan lebih aktu ditentukannya pendistribusian. Transportasi Perusahaan Unilever sendiri menggunakan jalur darat untuk daerah-daerah daratan, serta transportasi laut untuk wilayah kepulauan. Sehingga pasar unilever menembus seluruh wilayah Indonesia.
3.    Price (Harga)
Harga untuk blue band sendiri berbeda-beda, sesuai dengan besarnya ukuran (gram). Harga mulai dari ukuran 17gr hingga 15kg dari Rp4.800-Rp298.000.

a.      Daftar Harga
     Tentu daftar harga juga sangat penting dicantumkan dalam produk untuk  konsumen dalam melakukan pembelian atau perhitungan. Berikut beberapa daftar harga Blue Band:
a. Blue Band 200gr     Rp 8500
b. Blue Band 250gr     Rp12500
c. Blue Band 8kg         Rp98.750
d. Blue Band 4,5kg      Rp102.500
e. Blue Band 15kg       Rp298.000
                        b.   Potongan Harga
     Untuk menarik minat konsumen maka dalam pemasaran produk diadakan pemotongan harga (discount). Pemotongan harga sendiri dianggap mampu menarik minat konsumen dalam melakukan pembelian produk terutama pada saat acara atau hari-hari tertentu seperti hari menjelang lebaran dan sebagainya. Misalnya potongan harga untuk Blue Band ini berlaku pada Blue Band 15Kg yang harga awalnya Rp298.000, diberikan discount menjadi Rp280.000.
c.       Pemberian Hadiah
Pemberian hadiah dilakukan oleh produk Blue Band selain sebagai penarik minat konsumen, tapi juga sebagai penghargaan dan ucapan  terhadap pelanggan setia Blue Band. Sampai saat ini hadiah yang diberikan Blue Band kepada konsumen antara lain tasbih digital, pemberian THR hingga hadiah umroh.

d.      Sistem Pembayaran
Untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran maka perusahaan memudahkannya dengan cara memberikan kemudahan menggunakan credit card untuk pembelian di supermarket atau outlet tertentu.
e.      Credit Term (tenggang waktu)
4.    Promotion ( Promosi)
a.      Advertising (periklanan)
Di Indonesia, Blue Band diluncurkan pada tahun 1934, sebagai produk  makanan Unilever pertama di negara ini. Berikut ini adalah sejarah singkat dan tahun-tahun yang penting produk tersebut.
Sejak diluncurkan pertama di Indonesia sejak 1934, akhirnya promosi melalui media iklan mulai dilakukan pada 1978 dengan kampanye pertama gan slogan “Buatlah hari mereka menyehatkan”. Lalu pada 1987 meluncurkan kampanye kedua di Televisi dengan slogan “Membuat impian mereka menjadi kenyataan.” Tahun 1992 meluncurkan Blue Band spesial – Margarin yang didinginkan-dicabut pada tahun 1987 karena volumenya rendah. Tahun 1998 krisis dan diluncurkan dalam sachet (paket hemat). Lalu, pada 2003 diluncurkan kembali dalam kemasan baru dan slogan “Rasa dan Gizi.” Dan, pada 2004 mengkomunikasikan slogan baru “Menciptakan tumbuh kembang yang membahagiakan.” Hingga saat ini advertising Blue Band masih terus dilakukan baik melalui televise, radio, maupun media cetak.
b.      Personal Selling (penjualan perorangan)
Cara ini juga rupanya secara tidak langsung dilakukan oleh tim marketing unilever dalam memasarkan produknya. Ini dimaksudkan untuk lebih memudahkan konsumen mendapatkan produk. Personal selling misalnya pihak pemasaran memberikan pelayanan langsung untuk membeli produk via telepon atau online.
c.       Sales Promotion (SP)
Promosi produk Blue Band sendiri dilakukan tidak hanya melalui media televisi tapi juga melalui media cetak (Koran, majalah).


d.      Public Relation (PR)
Untuk menjaga komunikasi dan loyalitas dengan para konsumen maka peran seorang PR tentu sangatlah penting. Hubungan dengan masyarakat ini tentu dilakukan oleh Blue Band seperti misalnya seminar, donasi, dan kotak saran.
e.      Direct Marketing (DM)
Direct marketing atau pemasaran langsung dilakukan juga oleh perusahaan unilever untuk meyakinkan pembeli serta sebagai salah satu engefektifkan pemasaran dan promosi. Misalnya saja melalui telemarketing, melalui televisi dan radio, email, atau katalog.
f.        Integrated Marketing (Pemasaran terpadu)
g.      Event Marketing
Merupakan cara yang dianggap efektif dalam melakukan promosi pemasaran produk. Misalnya mengadakan acara yang melibatkan langsung konsumen yang potensial untuk melakukan pembelian.
h.      Local Area Marketing (Pemasaran Lokal)
Local area marketing sepertinya tidak dilakukan oleh perusahaan unilever,  di semua wilayah Indonesia produk unilever tersebar. Hal ini dikarenakan kesetiaan perusahaan untuk memberikan pelayanan kepada konsumen di seluruh Indonesia.

5.    Kompetitor
Kompetitor produk unilever terutama Blue Band antara lain ialah SImas, For Vita, dan Palmboom. Ketiga kompetitor ini merupakan produk yang juga bergerak di bidang seperti Blue Band. Namun, blue band selalu berusaha untuk menampilkan dan memberikan yang lebih dibandingkan pesaing tersebut.


6.    Dana yang tersedia untuk Beriklan
Dana yang disediakan untuk membuat iklan yaitu sebesar Rp1 Miliar, dialokasikan untuk kebutuhan produksi iklan televisi dengan durasi minimal 30 detik dengan harapan hasil produksi dan tingkat pengaruh terhadap konsumen yang baik.
7.    Media yang Digunakan
Media yang digunakan untuk beriklan di sini ialah media elektronik (televisi), dengan harapan agar iklan yang dibuat dapat memenuhi standard dan kriteria untuk menarik konsumen serta memperkuat brand image di benak konsumen. Dengan durasi yang ditentukan minimal 30 detik, namun diharapkan dapat membuat delay effect yang kuat di benak konsumen.









                                                                                                                                                   

1 komentar:

  1. "Tidak perlu mengubah gaya hidup anda, tapi

    ubahlah cara anda menghasilkan uang!"

    Beruntunglah anda hari ini telah berhasil menemukan website ini, karena melalui halaman website ini kami akan tunjukkan, berikan bukti, dan berbagi kepada anda tentang sebuah rahasia yang telah membuat banyak orang, bahkan pemula dapat memiliki penghasilan melimpah dari internet dengan cara paling cepat dan paling mudah.

    klik on www.usahawebberhasil.com

    BalasHapus

Beri komentarmu di sini ^^