MACAM-MACAM GAYA BAHASA
1. Klimaks
Yaitu suatu gagasan utama mula-mula
yang diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya,
kemudian berangsur-angsur disusun dengan sebuh gagasan lain hingga ke gagasan
yang paling tinggi kedudukannya. Atau lebih singkatnya klimaks adalah gaya
bahasa penegasan yang menyatakan beberapa hal berturut-turut, makin lama makin
tinggi tingkatannya.
Contoh:
a. Di dusun-dusun, di desa-desa, di
kota-kota, sampai ke ibu kota, hari proklamasi ini dirayakan dengan meriah.
b. “Bentuk
traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sejalan dengan kemajuan
tekonologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya,
ada traktor yang dijalankan dengan uap. Modelnya kira-kira seperti mesin giling
yang digerakan oleh uap. Pada waktu tank sedang menjadi pusat perhatian orang,
traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. “Keturunan” traktor model
tank ini sampai sekarang masih digunakan orang, yaitu traktor yang pakai roda
rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Catrepillar. Di samping Caterpillar,
Fordpun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian
lainnya. Jepang tidak mau kalah saing dengan dalam bidang ini. Produksi jepang
yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya
sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.”
Gagasan utama alinea di atas adalah Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman yang
terdapat pada awal alinea. Kemudian diperinci dalam empat gagasan bawahan,
yaitu; traktor yang dijalankan dengan
uap, traktor yang pakai roda rantai, traktor buatan ford, dan traktor buatan jepang atau padi traktor. gagasan bawahan pertama
didukung oleh dua kalimat, gagasan bawahan
kedua didukung oleh tiga kalimat; sebaliknya gagasan bawahan ketiga
hanya didukung oleh satu kalimat. Sebab itu terasa bahwa gagasan ini juga
kurang jelas. Gagasan bawahan keempat ditunjang oleh dua kalimat.
2. Anti
klimaks
Variasi gagasan dari klimaks adalah anti-klimaks,
yaitu menulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling
tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan
yang lebih rendah.
Antiklimaks adalah gaya bahasa
penegasan yang menyatakan beberapa hal berturut-turut, makin lama makin rendah
tingkatannya.
Contoh:
a. Ketua pengadilan negeri itu adalah
orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya.
b. Para bupati itu mengikuti rapat
dengan pakaian rapih, ada yang tertidur, ada juga yang bermain telepon seluler.
3. Paralelisme
Paralelisme adalah gaya bahasa
penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Paralelisme
atau kesejajaran sangat penting artinya bagi kejelasan kalimat. Paralelisme
diperlukan dalam kalimat-kalimat yang mengandung rincian. Untuk mewujudkan
adanya kesejajaran, kata-kata yang merupakan rincian atas salah satu fungsi
kalimat hendaknya dinyatakan dalam bentuk yang sama atau sejajar.
Contoh:
Jika kamu minta, aku akan datang.
Perhatikan contoh lain berikut ini
Perhatikan contoh lain berikut ini
a. Cara menegaskan atau mementingkan
sebuah kata dalam kalimat ialah pemutasian, penambahan partikel,
menggarisbawahi kata tersebut, atau mengulang kata yang sama. (salah)
|
|
b. Cara menegaskan atau mementingkan
sebuah kata dalam kalimat ialah pemutasian, penambahan partikel,
penggarisbawahan kata tersebut, atau pengulangan kata yang sama. (benar)
|
|
|
c.
Cara
menegaskan atau mementingkan sebuah kata dalam kalimat ialah menggarisbawahi
kata tersebut, mengulang kata yang sama, memutasikan, atau menambahkan
partikel penekan. (benar)
|
d. Proyek raksasa itu membutuhkan
dana yang besar, waktu yang lama, dan keterampilan para pekerjanya. (salah)
|
|
e. Proyek raksasa itu membutuhkan
dana yang besar, waktu yang lama, dan para pekerja yang terampil. (benar)
4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan
pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh:
Kaya miskin, tua muda, besar
kecil, semuanya mempunyai kewajiban terhadap agamanya.
5. Reptisi
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku
kata, atau bagian yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah
konteks yang sesuai.
post by: Faisal A. Habibullah
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentarmu di sini ^^