Media Berbagi Ilmu

Selamat datang di blogg Media Berbagi Ilmu.

Rabu, 22 Februari 2012

Arti dan Definsi Jurnalistik


Arti dan Definsi Jurnalistik

Pengertian Jurnalistik
- Etimologis
Berasal dari bahasa Perancis – journ : catatan atau laporan harian
Secara singkat, jurnalistik berarti kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari.

- Kamus
Jurnalistik berarti kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala lainnya.

- Ensiklopedi Indonesia
Jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada.

- Leksikon Komunikasi
Jurnalistik adalah pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting, dan menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah dan media massa lainnya seperti radio dan televisi.

Definisi Jurnalistik
- F. Fraser Bond (dalam buku An Introduction to Journalism)
Jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai pada kelompok pemerhati.

- Adinegoro
Jurnalistik adalah semacam kepandaian mengarang yang pokoknya memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya.
- Onong Uchjana Effendy
Teknik mengelola berita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada masyarakat.
Bentuk Jurnalistik
Jurnalistik dibagi menjadi tiga bagian besar:
1. Jurnalistik media cetak (newspaper and magazine journalism)
2. Jurnalistik media elektronik auditif (radio broadcast journalism)
3. Jurnalistik audio visual (television journalism)
Produk Jurnalistik
Produk jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau berkalanya seperti radio, televisi, dan media on-line internet.
Surat kabar, tabloid, majalah, dan buletin dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
1. Berita (news), meliputi:
a. Berita langsung (straight news)
b. Berita menyeluruh (comprehensive news)
c. Berita mendalam (depth news)
d. Laporan mendalam (depth reporting)
e. Berita penyelidikan (investigative news)
f. Berita khas (feature news)
g. Berita gambar (photo news)
2. Opini (views)
Meliputi: tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, esai, dan surat pembaca.
3. Iklan (advertising)
Dari ketiganya, hanya news dan views yang termasuk produk jurnalistik, sementara iklan bukan produk jurnalistik meskipun teknik yang digunakan merujuk pada teknik jurnalistik.
Sekilas Perkembangan Jurnalistik
Kelahiran Wartawan Pertama
Pada zaman Romawi lahir wartawan-wartawan pertama. Terdiri atas budak-budak belian yang oleh pemiliknya diberi tugas mengumpulkan informasi, berita-berita, bahkan juga menghadiri sidang-sidang senat dan melaporkan semua hasilnya baik secara lisan maupun tulisan.

Jurnalistik di Eropa
Di Jerman, terbit surat kabar pertama bernama Avisa Relation Order Zeitung pada 1609. sembilan tahun kemudian, surat kabar tertua bernama Courante Uyt Italian en Duytschland terbit di Belanda. Pada 1662 Curant of General News terbit di Inggris.
Zaman Penjajahan di Indonesia
Jurnalistik pers mulai dikenal pada 1744 ketika sebuah surat kabar bernama Bataviasche Nouvelles diterbitkan dengan penguasaan orang-orang Belanda. Pada abad 20, Medan Prijaji sebagai surat kabar pertama milik bangsa Indonesia terbit di Bandung. Medan Prijaji dimiliki dan dikelola oleh Tirto Hadisurjo alias Raden Mas Djokomono.

Jurnalistik dalam Orde Reformasi
Sejak kejatuhan rezim Soeharto, kebebasan jurnalistik berubah secara drastis menjadi kemerdekaan jurnalistik. Departemen Penerangan sebagai malaikat pencabut nyawa pers dibubarkan.
UU Pokok Pers No.21/1982 diganti dengan UU Pokok Pers No.40/1999. Siapa pun bisa menerbitkan dan mengelola pers. Siapa pun bisa menjadi wartawan dan masuk dalam organisasi pers mana pun.
RUANG LINGKUP PERS
Pers mengandung dua arti. Arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, pers hanya menunjuk pada media cetak berkala. Dalam arti luas, pers selain menunjuk pada media cetak berkala juga mencakup media elektronik auditif dan media elektronik audiovisual berkala. Pers dalam arti luas disebut media massa.
Fungsi Utama Pers
Terdapat lima fungsi utama pers yang berlaku secara universal:
1. Informasi (to inform)
2. Edukasi (to educate)
3. Koreksi (to influence)
4. Rekreasi (to entertain)
5. Mediasi (to mediate)
Karakteristik Pers
Karakteristik adalah ciri-ciri spesifik. Terdapat lima ciri spesifik pers:
1. Periodesitas
2. Publisitas
3. Aktualitas
4. Universalitas
5. Objektivitas
Tipologi Pers
Pers dapat dklasifikasikan menjadi tiga keloompok sebagai berikut:
1. Pers berkualitas (quality newspaper)
Penerbitan pers berkualitas memilih cara penyajian yang etis, moralis, intelektual. Sangat dihindari pola dan penyajian pemberitaan yang bersifat emosional frontal. Pers jenis ini sangat meyakini pendapat: kualitas dan kredibilitas media hanya bisa diraih melalui pendekatan profesionalisme secara total. Ditujukan untuk masyarakat kelas menengah atas.
2. Pers populer (popular newspaper)
Pers populer sangat menekankan nilai serta kepentingan komersial. Pers ini lebih banyak dimaksudkan untuk memberikan informasi dan rekreasi (hiburan). Sasaran pembaca pers populer adalah kalangan menengah-bawah.
3. Pers kuning (yellow newspaper)
Disebut pers kuning karena penyajian pers jenis ini banyak mengeksploitasi warna. Bagi pers kuning, kaidah baku jurnalistik tak diperlukan. Berita tak harus berpijak pada fakta, tetapi bisa saja didasari ilusi, imajinasi, dan fantasi.
Pers kuning menggunakan pendekatan jurnalistik SCC (Sex, Conflict, Crime). Pers kuning lebih banyak ditujukan kepada masyarakat pembaca kelas bawah.
Jenis dan Wilayah Sirkulasi Pers
Berdasarkan jenis dan wilayah sirkulasinya, pers dapat diklasifikasikan ke dalam lima kelompok, yaitu:
1. Pers komunitas (community newspaper)
2. Pers lokal (local newspaper)
3. Pers regional (regional newspaper)
4. Pers nasional (national newspaper)
5. Pers internasional (international newspaper)
Pilar Penyangga Pers
Pers hanya akan bisa berdiri kokoh apabila bertumpu pada tiga pilar penyangga utama yang satu sama lain saling menopang (tritunggal):
1. Idealisme
2. Komersialisme
3. Profesionalisme
Bahasa Jurnalistik Pers
Ciri utama bahasa jurnalistik di antaranya sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, mengutamakan kalimat aktif, sejauh mungkin menghindari penggunaan kata atau istilah-istilah teknis, dan tunduk kepada kaidah serta etika bahasa baku.



Tips masuk dunia jurnalistik (1)
Juli 23, 2006 oleh Moderator
Banyak pertanyaan seputar bagaimana memasuki dunia jurnalistik ketika sebuah lowongan dipasang. Bagaimana caranya ? Mengapa saya gagal ? Saya baru lulus bisakah masuk ke dunia jurnalistik. Lalu mau melamar bagaimana caranya ?
Pertanyaan serupa pernah muncul dalam benak saya sebelum memasuki dunia jurnalistik.
Salah satu tip untuk memasuki dunia jurnalistik adalah kesiapan dari dalam diri kita ? Apakah kita benar senang melihat bagaimana kesibukan para wartawan, presenter televisi atau radio dan berbagai tokoh jurnalistik berbicara soal media ? Jika ya, maka teruskan pada tahap berikutnya.
Mengapa minat menggebu ini penting ? Karena dengan modal inilah semua kesulitan bisa diselesaikan. Minat yang tinggi dinggal digabung dengan skills, misalnya membuat cv dan wawancara.
Jika minat sudah ada, maka mulailah bertindak menuju dunia jurnalistik dengan banyak menulis, banyak membuat analisa dan membuat opini di media massa di kota Anda. Identifikasi minat Anda. Bila bermimat di dunia sastra, mulailah dengan menulis puisi, prosa atau cerpen. Mulailah sekarang juga apalagi bagi yang akan lulus. Tulisan Anda di sebuah media daerah atau bahkan media nasional akan memperkuat bobot Anda dibandingkan dengan rekan lainnya ketika sama-sama mengajukan lamaran ke sebuah perusahaan.
Jika tidak bisa dimuat, saran Mochtar Lubis, buatlah tulisan setiap hari – sekali lagi setiap hari – di buku harian Anda. Membiasakan memberi komentar dan deskripsi akan memberikan kekuatan dan modal penting dalam liputan di masa datang. Saran Mochtar Lubis – tokoh sastra ini – sangatlah berarti karena begitu Anda memang tuts komputer atau pena, kadang-kadang Anda tidak berani mengungkapkan perasaan, opini atau argumentasi. Anda menjadi pemalu.
Nah bagaimana Anda bisa pemalu menulis komentar tentang peristiwa di sekitar Anda mulai dari kasus korupsi, banjur, got mampet, kemarau panjang dan angkot yang tidak disiplin, kalau bisa berbicara dan berdebat dengan rekan Anda tentang suatu masalah yang lagi hot. Kebiasaan menulis buku harian – tidak selalu tentang romantisme Anda – mengenai topik sosial, nasional dan internasional akan membuat Anda terbiasa dan terbuka dalam mengajuka pendapat. Anda juga bisa terbiasa menuliskan secara runtut dan logis.
Bila sudah selesai, kaji dan baca kembali. Siapa tahu memang dari situ kelihatan bakat Anda dalam penulisan. Tidak selalu tentu tulisan pertama akan menjadi karya yang terpuji, tetapi Anda telah mengawali langkah untuk memasuki karir di dunia jurnalistik.
Sekali lagi mulailah menulis. Tulis apa saja, beri komentar apa saja. Lalu perlahan-lahan buatlah ulasan terhadap peristiwa yang menarik minat Anda. Keluarkanlah seluruh pengetahuan dan daya analisa Anda, niscaya ini akan menuntun ke dunia lebih luas dalam tahap awal dunia jurnalistik.
Jangan menyerah jika selama satu hari, Anda tidak menulis apapun karena merasa buntu pikiran. Saat kesulitan seperti itulah yang menentukan apakah Anda menyerah atau terus maju.

PROSES PRODUKSI PENERBITAN


PROSES PRODUKSI PENERBITAN

A. sejarah percetakan
Kemungkinan besar percetakan pertama kali ditemukan untuk mempermudah penduplikasian Injil. Jika sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang scriptoria, maka sejak zaman renaisans manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat produksi massal.
Teknik cetak pertama kali yang dikenal dimulai dari Kota Mainz, Jerman pada tahun 1440 yang merupakan sentra kerajinan uang logam saat itu. Pertama kali metode cetak diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang logam yang digesekkan dengan arang ke atas kertas.
Relief uang logam menimbulkan ide untuk membuat permukaan dengan tinggi bervariasi. Hal ini dikenal dengan nama cetak tinggi.
B. Percetakan
Percetakan adalah sebuah proses industri untuk pemproduksikan massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Dia merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.
Banyak buku dan koran sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik percetakan offset. Image yang akan dicetak di print diatas film lalu di transfer ke plat cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus.
Teknik percetakan umum lainnya termasuk cetak relief, sablon, rotogravure, dan percetakan berbasis digital seperti pita jarum, inkjet, dan laser.
Dikenal pula teknik cetak poly untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak emboss untuk memberikan kesan menonjol kepada kertas.

Berikut ini adalah contoh percetakan.
Koran dalam proses pencetakan.
Jenis-jenis teknik dalam produksi cetak terbagi atas :
a.       Teknik cetak tinggi
Atau biasa disebut juga letterpress/ Boekdruk/ Buchdruk, yaitu bagian yang mencetak/ image (BM) lebih tinggi dari bidang yang tidak mencetak / non-image  (BTM)
b.      Teknin cetak dalam
Atau biasa disebut disebut dengan Rotogravure/ Intaglio printing, yaitu bagian yang mencetak/ image (BM) lebih rendah dari bidang yang tidak mencetak/ non-image (BTM)
c.       Teknik cetak saring
Atau yang biasa kita jumpai yakni sablon/ screen printing, yaitu bagian yang mencetak/ image (BM) berbeentuk saringan atau lubang.
d.      Teknik cetak datar
Atau disebut juga cetak offset/ offset printing, yaitu bagian yang mencetak/ image (BM) sama tinggi dari bidang yang tidak mencetak/ non-image (BTM).


a.       Cetak Ofset
Cetak offset adalah teknik cetak yang banyak digunakan, di mana citra (image) bertinta di-transfer (atau di "offset") terlebih dahulu dari plat ke lembaran karet, lalu ke permukaan yang akan dicetak. Ketika dikombinasikan dengan proses litografi, yang berdasarkan pada sifat air dan minyak yang tidak bercampur, maka teknik offset menggunakan sebuah pemuat citra yang rata (planographic) di mana citra yang akan dicetak mengambil tinta dari penggulung tinta (ink rollers), sementara area yang yang tidak dicetak menarik air, menyebabkan area yang tak dicetak bebas tinta.
Proses cetak offset lithografi
     A. Teknik Cetak Ofset
Saat ini teknik cetak offset paling banyak dipergunakan dalam kalangan industri grafika, baik dalam industri kecil seperti percetakan offset kecil yang banyak dijumpai disekitar kita maupun industri menengah dan besar yang memproduksi surat kabar, majalah, buku, dsb.
Peralatan cetak offset adalah merupakan peralatan cetak yang dalam proses cetaknya menggunakan tiga jenis silinder cetak yaitu silinder pelat, silinder kain, karet dan silinder tekan. Pelat cetak dijepit pada silinder pelat; dan lembar kain karet diselimutkan pada silinder kain karet. Lapisan tinta yang melekat pada permukaan pelat yang bergambar, pindah ke permukaan kain karet baru ke permukaan kertas. Dalam proses pencetakan akan terlihat gambar terbaca/ positif pada pelat, sedangkan pada kain karet gambar menjadi tidak terbaca (gambar cermin), kemudian pada kertas menjadi terbaca kembali.
Meskipun pada permukaan pelat/ acuan ada bidang gambar dan bidang tidak bergambar namun permukaan pelat tersebut rata sama sekali (tidak ada perbedaan tinggi rendahnya baik yang bergambar maupun yang tidak bergambar), sehingga apabila dilewati rol dengan lapisan tinta, maka seluruh permukaan pelat akan terlewati tinta. Selain itu, air juga diperlukan untuk pemisahan permukaan pelat yang datar menjadi bidang yang bergambar. Dengan menggunakan unsure air, maka akan terjadi adanya saling tolak-menolak antara air dan lemak/ tinta. Bagian atau pelat yang bergambar dibuat sedemikian rupa 9dengan melalui proses kimia) sehingga pada saat dilewati rol air bidang tersebut akan menolak airyang mengakibatkan gambar tetap kering dan memungkinkan dapat menarik tinta cetak yang berlemak, sifat ini disebut Oleophylic.
Sebaliknya bagian/ bidang pelat yang tidak yang tidak bergambar melalui proses kimia itu, pada saat dilewati rol air bidang tersebut akan bersifat menarik air yang mengakibatkan bidang tersebut selalu lembab dan memungkinkan tinta cetak selalu ditolak/ tidak menempel, sifat ini disebut Hidrophylic.
B. Kategori mesin cetak offset
Sesuai dengan tuntutan barang cetakan yang sangat beragam, maka mesin cetak offset dibagi menjadi beberapa kategori :
1.      Mesin duplicator untuk keperluan kantor tang umumnya mencetak barang cetakan sederhana.
2.      mesin cetak offset kecil, ukuran cetakan mulai dobel folio kebawah.
3.      Mesin cetak offset ukuran medium atau ½ plano.
4.      mesin cetak offset ukuran plano.
5.      Mesin cetak offset warna ganda.
6.      Mesin cetak offset perfektor yang mampu mencetak bolak-balik.
7.      Mesin cetak offset rotasi (web offset) yang digunakan untuk mencetak kertas gulungan.
8.      Mesin cetak offset khusus waterless (offset kering).

Langkah-langkah persiapan produksi pada teknik cetak offset (offset printing)
a.       Model teks atau huruf yang kemudian disusun dengan computer menjadi sebuah naskah. Hasil print-outnya kemudian dibuat menjadi film, film kemudian di mounting, dibuat acuan (berbentuk lembaran tipis dari aluminium) dengan proses kimia setelah itu baru dilakukan pencetakan.
b.      Berbeda halnya dengan model gambar, dalam pencetakannya model ini langsung dibuat film (gambar berwarna terpisah dengan teks), kemudian di mounting bersama-sama dengan teks. Setelah itu dibuat acuan dengan proses kimia dan kemudian di cetak.
c.       Model gambar cs, proses tidak jauh berbeda dengan proses pencetakan  gambar saja, disini model langsung dibuat film sparasi warna (terpisah dengan teks) lalu di mounting bersama-sama teks. Selanjutnya dibuat acuan deengan proses kimia lalu dicetak.

C. Cara Penggunaan Bahan Pakai dan Alat Bantu
1. Kertas
 Gunakanlah kertas seefisien mungkin. Setiap kali melakukan coba cetak, gunakan proof dengan kertas bekas yang dipotong sama ukuran diatas kertas yang baik, sehingga dapat dihindari pemakaian kertasa putih yang terlalu banyak hanya untuk mencari posisi atau mutu cetak yang baik.
2. Tinta cetak
 gunakan seperlunya saja, jangan menyendok tinta dari kalenganya dengan cara disuntikan, tetapi lakukan gerak memutar dimulai dari bagian pinggir terus bergeser ke tengah hingga tinta mengumpul secukupnya pada ujung sendoktinta, lalu angkat hingaga tinta terbawa oleh sendok.
3. Fountain solution Gliserin, Fountain solution Alkohol base, Fountain soup, Fountain solution RC 63-600, Fountain concentrate, Roefidur dan Alcofree. Digunakan untuk memberikan kestabilan PH air pembasah/ mengasamkan air pembasah.
4. Arabic Gum
digunakan untuk melapisi permukaan pelat agar terlindung dari pengaruh udara yang dapat mengakibatkan pelat teroksidasi.
5. Protection ink/ tinta pelindung
 yaitu suatu tinta yang agak encer yang dipergunakan untuk melindungi gambar cetak pada pelat positive apabila ingin disimpan, untuk lain kali dicetak kembali, protection ini melindungi gambar dari pengaruh cahaya agar tidak rusak.
6.  Minyak cuci blueserin, rolosove, wash benzene, digunakan untuk mencuci unit penintaan dan juga kain karet.
7. Plate cleanear, Ultra cleanear, Plate mate cleanear super plate cleanear, Super oxidant agent
digunakan untuk membersihkan permukaan pelat dari tinta yang menumpuk pada pelat ataupun untuk membuka bagian non-image agar lebih peka terhadap air pembasah.
8. Pastapur, orrol
 digunakan untuk membantu pembersihan unit penintaan dari bekas tinta terdahulu.
9. Roll O Past
 digunakan untuk membuka permukaan setiap rol karet apabila sudah terjadi pengerasan permukasan rcl.
10.  Corrector positive
 digunakan untuk menghilangkan kotoran (image area) yang tiodak diperlukan pada pelat positive, biasanya akibat kotoran pada film yang ikut terekspos saat pembuatan pelat cetak.
11. Spons, digunakan untuk mencuci pelat dengan plate cleanear dan melapisi pelat dengan arabic gun.
12. Smash
 bahan berbentuk cair digunakan untuk mengembalikan ketinggian permukaan kain karet yang cekung akibat pemampatan kuat dibagian tertentu yang terjadi akibat adanya lipatan kertas yang ikut masuk tercetak.
13. Sparegum
 bahan berbentuk cairan berbau sangat keras digunakan untuk mengembalikan permukaan kain karet seperti smash.
14. Supper Rubber Rejuvenator
 sejenis speregum yang gunanya untuk menghilangkan bekas cetakan yang susah dihilangkan menggunakan minyak pencuci blangket.
15. Lap majong
 digunakan untuk membersihkan kain karet, silinder tekan atau pun peralatan lain pada mesin dengan menggunakan minyak cuci.


D. Kegiatan Produksi Cetak
Dalam kegiatan  produksi cetak, mencetak haruslah sesuai dengan kriteria pesanan terhadap jenis kertas, mutu kertas, oplah, jumlah warna, mutu cetak serta waktu produksi. Untuk mendapatkan mutu cetak sesuai pesanan, perhatikanlah mutu hasil pra cetaknya, mutu kertas, sessuai antara kertas dan tinta, kondisi dan kecanggihan mesin cetak, alat Bantu produksi, dan aspek produksi yang lainnya.
E. Kegiatan Penyelesaian Produksi Cetak/ Finishing.
1. Menyusun huruf.
Yaitu naskah diketik ulang dalam mesin susun huruf menjadi huruf yang sesuai yang digunakan.
2. Melakukan Settingan
Yaitu seorang korektor melakukan pemeriksaan ulang agar naskah tidak keliru, dan sesuai dengan naskah hasil penyuntingan. Kegiatan ini berbeda dengan penyuntingan, karena disini seorang korektor hanya dituntut untuk mengoreksi hasil penyuntingan bukan membenarkannya.
3. Lay-Out
Pada proses ini dilakukan penggabungan teks hasil dengan unsur-unsur grafik yang telah di konsep sedemikian rupa sehingga buku menjadi tersusun rapih.
4. Imposisi
Yaitu melakukan pencetakan dalam jumlah besar, sesuai ukuran kertas mesin, pada satu muka lembaran besar dapat dipasang empat, delapan atau enam belas.
5. Reprografi
Yaitu proses produksi secara fotografi. Film disini diperlukan untuk pembuatan plate yang dilakukan juga dengan penyinaran dan pengembangan seperti mencetak foto dari film negative.
6. Pembuatan Plate
Disini film hasil refrografi direkam pada plate sehingga pada plate terekam tulisan dan gambar sebagaimana pada hasil lay-out.
7. Melakukan Pencetakan Dengan Cetak Ofset
8. Pelipatan
Setelah dicetak bolak-balik, lembaran kertas kemudian dilipat beberapa kali sampai menjadi sebuah buku sesuai ukurannya.
9.      Penjilidan
Selama berabad-abad penjilidan buku dianggap sebagai sebuah seni. Karena penjilidan berusaha untuk menyerasikan tulisan tangan atau cetakan pertama yang indah dengan bentuk buku, maka karya besar dapat diciptakan. Dengan mulainya industrialisasi pekerjaan penjilidan makin lama makin banyak dikerjakandengan mesin.  Namun siapapun yang berhubungan dengan penjilidan harus ingat bahwa sebuah buku atau hasil cetak lainnya hanya akan baik jadinya  sejauh dapat dicapai penjilidannya.
Sekarang ini semua pekerjaan pada lembaran-lembaran kertas selain pencetakan keatasnya, termasuk sebagai pekerjaan penjilidan. Ini termasuk pekerjaan seperti merapikan, memotong, mengumpulkan, melipat, melubangi (pemboran,punching,perforasi), membuat buku catatan, mengelem, penjilidan mekanis, penjilidan plastic, membungkus, dan memberi label pada paket-paket.
10.  Merapikan
Pekerjaan ini bertujuan membuat lembaran-lembaran kertas menjadi rapih, biasanya untuk itu kita perlu mengipasi beberapa lembar bersama (untuk memasukan udara diantara lembaran-lembaran itu) dengan memegang salah satu ujungnya dan jkemudian menjentik lembaran-lembaran itu kebelakang pada ujungnya yang lain. Namun sekarang, sebuah alat perapih mekanis dengan meja yang bergetar membuat pekerjaan ini menjadi lebih mudah.
11.  Memotong
Ini dengan mudah dapat dikerjakan dengan memotong selembar kertas itu kedalam ukuran-ukuran cetak dan menempatkannya dari bawah keatas dan kiri ke kanan dan memperkalikan kedua jumlahnya. Dan metode kedua adalah pembagian secara vertical. Alat pemotong kertas ada bermacam-macam dari mesin uang sederhanayang dijalankan tangan sampai ke sistim pemotong yang dijalankan secara elektronis. Setelah kertas dirapikan, lalun dimasukan kedalam pemotong kertas yang sudah diatur menurut ukuran yang dikehendaki.
12.  Mengumpulkan
Maksudnya menyusun lembaran-lembaran lepas atau halaman-halaman yang masih terpisah-pisah kedalam urutan yang benar. Itu dapat dikerjakan dengan menempatkan tumpukan kertas masing-masing kateren dalam urutan sepanjang pinggiran meja dan mengambil satu lenmbar dari setiap tumpukan ketika meja berjalan melewatinya. Untuk pekerjaan-pekerjaan besar dipakai mesin pengumpul.
13.  Melipat
Mesin pelipat digunakan untuk pekerjaan dalam skala besar. Dua sistem yang berbeda dipakai dalam mesin pelipat: sistem dengan pisau pelipat serta sistem dengan kantong pelipat. Pada mesin dengan pisau pelipat, lembaran dimasukan dan dihentikan sesuai dengan posisi lipat yang dikehendaki.  Sebilah pisau kemudian menekan lembaraan itu diantara dua rol pelipat yang akan menghanttarkannya  kebagian penyaluran atau ke pelipatan yang berikut. Berikut ini merupakan macam dari lipatan :
a.       lipatan tunggal
b.      Lipatan siku-siku
c.       Lipatan zig-zag
d.      Lipatan menangkup
e.       Lipatan parallel

14.  Melubangi
Pembor kertas melakukan pemboran untuk membuat lubang dengan tabung yang berpusing, runcing dan berlubang didalamnya. Beberapa versi memiliki dua atau tiga lubang sekaligus.
15.  Membuat suku catatan (padding)
Pada tahap ini lembaran kertas dibuat menjadi blok-blok skrip atau kertas-kertas catatan dengan mengelem pada punggungnya. Punggung ini harus disisir dulu agar dapat dikenai lem dengan baik.
16.  Mengenit (stapling), menjahit kawat
Stapler/ alat pengenit diisi dengan staples (kawat yang berbentuk U). Kawat berbentuk U ini dapat dibeli dengan berbagai ketebalan bahan. Kalau mesinnya membuat sendiri staple-nya (kawat Uitu) dari segulungan kawat, maka cara itu dikenal dengan penjilidan jahit kawat. Untuk semua buku dengan ketebalan sampai dengan 100 halaman, jahit kawat adalah cara termudah untuk menjilid.
17.  Menjahit Benang
Pada umumnya dapat dibedakan dua sistem penjahitan, jahit tangan dan jahit mesin. Ini pun masih dibedakan menjadi jahit benang dan jahit kawat. Pada jahit mesin penggabungan melintang dan memanjang dikerjakan secara otomatis.
18.  Penjilidan lem
Mengelem adalah menjilid tanpa jahitan. Penemu teknik ini adalah Lumbeck, sehingga dibeberapa negara cara ini juga dinamakan penjilidan Lumbeck.
Bagian punggung buku harus dipotong terlebih dahulu. Blok buku ini harus ditekuk kekanan dan diberi lem, kemudian ditekuk kekiri dan juga diberi lem, sehingga perekat khusus ini tidak hanya kena pada punggung buku tetapi juuga pada setiap lembaran.
19.  Penjilidan Mekanis
Untuk penjilidan masal seperti buku-buku saku, punggung blok buku dikasarkan dalam mesin dan kemudian disalurkan lewat rol yang mengandung lem. Lem itu dengan begitu dapat meresap kedalam blok buku dan membentuk kekuatan yang cukup untuk mengikat buku tersebut.
20.  Jilid Plastik
Buku-buku catalog, buku-buku pedoman, dan sebagainya, yang dicetak pada lembar-lembar lepas, dapat digabungkan dengan enak menjadi buku halaman-halaman lepas dengan menggunakan jilid plastik. Halaman-halaman itu harus disusun dahulu (dengan urutan halaman yang benar), kemudian dilobangi. Dengan pertolongan jari-jari khusus pada mesin jilid, lingkaran-lingkaran disebelah belakang dibukakan sehingga lembar-lembar yang telah berlobang dapat dimasukan.









Daftar Pustaka :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Cetak_relief
2. http://id.wikipedia.org/wiki/cetak_offset#column-one
3. buku pengantar cetak offset 2008
4. buku pengantar teknologi grafika 2009



Langkah pengecekan hardware komputer plus gambar


Berikut ini adalah langkah-langkah pengecekan hardware komputer  berupa langkah dan gambar yang digrab dari Operating System (OS) Windows XP/Vista :

  1. Mengecek Processor dan Performance
Langkah-langkah dalam mengecek processor adalah :
  1. pastikan komputer dalam keadaan menyala,
  2. klik dekstop komputer dengan mouse bagian kanan
  3. pilih task manager
  4. maka tampilah Windows Task Manager
  5. sekarang anda dapat melihat tampilan processor serta performance computer anda.
  6. Jika anda ingin meng-grab tampilan kedalam MS Word, maka pada tampilan Processor atau Performance tadi, tekan Ctrl+Printscreen (pada keyboard). Selanjutnya, buka MS Word Anda , tekan Ctrl+V, maka tampilan Windows Task Manager akan ter copy secara otomatis kedalam MS Word Anda.

  1. Mengecek Memory
Adapun langkah-langkah untuk pengecekan memory serta Hardisk adalah :
  1. Pastikan komputer dalam keadaan menyala
  2. Klik menu “start” dengan mouse (kiri)
  3. Klik My Computer dengan mouse (kanan)
  4. Pilih properties
  5. Maka anda sudah dapat mengetahui status Memory computer anda.
  6. Untuk mengecek hardware, pada tampilan tadi, pilih Hardware, pilih Device Manager.
  7. Namun jika anda ingin mengetahui status computer Anda secara lebih detail, anda bisa mengeceknya dengan cara meng-klik menu start, pilih Run, masukan kode “DXDIAG” lalu Ok. Maka akan tampil System Informasi Mengenai computer Anda yang berisi Processor, memory serta VGA computer Anda.
  8. Jika anda ingin men-drag kembali kedalam MS Word, maka lihat kembali langkahnya pada bagian A point 6 diatas tadi.

  1. Mengecek VGA computer
Adapun langkah-langkah dalam mengecek VGA computer anda tidak berbeda dengan mengecek processor serta memory, yaitu :
  1. Slik menu start, pilih Run
  2. Setelah tampil DirectX Diagnotic Tool, pilih Display
  3. Maka akan tampil VGA computer Anda.

  1. Mengecek Hardisk Komputer
Langkah-langkah dalam pengecekan Hardisk Komputer antara Lain :
  1. Klik menu start dengan mouse (kanan)
  2. pilih Explore/ Explore all users
  3. Lalu pada Local Disk, Data dan Lagu, klik dengan mouse (kanan), pilih properties. Maka akan tampil status hardisk masing-masing.
  4. Jika ingin di grab kembali, lakukan seperti langkah bagian A point 6 diatas.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.


















GAMBAR 1.1
Pengecekan processor dan memory computer.


GAMBAR 1.2
Pengecekan Processes computer.


GAMBAR 1.3
Pengecekan VGA computer.

 
GAMBAR 1.4
Pengecekan Performance computer.

GAMBAR 1.5
Pengecekan Memory computer II.


GAMBAR 1.6
Pengecekan Hardware computer.




GAMBAR 1.7





GAMBAR 1.7
Pengecekan Hardisk computer.