Media Berbagi Ilmu

Selamat datang di blogg Media Berbagi Ilmu.

Jumat, 14 Oktober 2011

Seperti Apa Sih Dunia Kuliah Itu?


SEPERTI APA SIH DUNIA KAMPUS ITU?
            Hem, gak salah lagi, pertanyaan ini pasti sering melintas di kepala kita yang baru  akan masuk ke dunia kampus. Benarkah?
Seperti apa ya dunia kampus itu? Apa saja yang dipelajari? Apakah cara belajarnya sama dengan belajar ketika di sekolah? Apakah dosen itu sama seperti guru? Lalu, apa benar katanya kuliah itu sesuka hati kita? Kalau begitu, apa yang kita peroleh dari kampus? Wah, semakin penasaran kan dengan dunia kampus?
Jadi, seperti apa dunia kampus itu?
Lewat note ini, aku ingin berbagi sedikit cerita tentang awal memasuki dunia kampus. Selamat membaca J
Kuliah? Hem, memang benar, pertanyaan ini yang sering muncul dibenak kepalaku saat menjelang Njian Nasional (UN) dan ketika orang tuaku mulai menyinggung soal kuliah.  Rasanya, aku bingung akan memilih kampus mana. Semua pasti mengalami hal yang sama sepertiku, terutama untuk kita yang sekarang baru saja lulus sekolah menengah atas (SMA) dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi, entah perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Biasanya, kalau sudah kelas XII (dua belas) dan mendekati UN, kita mulai mengalami kebingungan akan melanjutkan kuliah dimana, memilih jurusan atau fakultas apa, atau apa bakat dan potensi yang sebenarnya kita miliki. Hingga pada akhirnya, trend ikut-ikutan teman sepermainan ketika di SMA-pun terjadi. Padahal, belum tentu kampus atau jurusan yang dipilih oleh teman kita itu cocok dengan kita. Kalau sudah seperti itu, kita bisa terperangkap oleh pilihan kita sendiri, karena yang menentukan kita bisa sukses atau tidak pun itu tergantung dari diri kita sendiri, bukan orang lain. Nah, kalo sudah seperti ini, kita harus bagaimana? Karena penyesalan memang selalu datang diakhir.
Kalau sudah seperti ini, kita berada antara dua pilihan. Pertama, kita tetap melanjutkan kuliah yang sudah terlanjur kita pilih karena mengikuti teman, atau pilihan kedua kita pindah ke kampus lain dan memilih jurusan atau fakultas yang kita inginkan. Tentunya harus diimbangi dengan kemampuan orang tua kita dalam hal biaya. Karena kuncinya tetap ada pada diri kita dan orang tua kita sendiri. Selama mereka masih mendukung secara moril dan materil, lakukan saja, yang penting jangan pernah mengecewakan mereka. Selanjutnya kita tinggal menjalankan kuliah dengan sungguh-sungguh.
AWAL PERSIAPAN MASUK KAMPUS
Sebelum kita diterima di perguruan tinggi manapun, tentunya kita harus melewati tahap seleksi. Entah melalui jalur seleksi prestasi (JSP), melalui jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SMPTN), ujian bersama (UBER), atau program beasiswa yang tentunya perlu usaha ekstra untuk mendapatkannya. Yang jelas, cara manapun yang kita pilih, itu semua tergantung juga dari seberapa besar usaha serta niat kita untuk masuk ke perguruan tinggi yang sudah kita pilih tersebut. Melalui JSP misalnya, jalur ini dianjurkan kepada kita yang mempunyai nilai rata-rata yang memenuhi standar seleksi. Biasanya, nilai rata-rata yang ditetapkan adalah 7,0 untuk empat mata pelajaran yaitu bahasa Inggris, bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan alam (IPA)/ilmu pengetahuan sosial (IPS), dan matematika.
Untuk yang aktif dalam berbagai kegiatan kesiswaan seperti organisasi siswa intra sekolah (OSIS), perlombaan, kepanitiaan, hingga les privat dan memiliki tanda bukti keikutsertaan seperti sertifikat, itu akan sangat membantu kita untuk lulus seleksi JSP. Karena panitia seleksi bukan hanya melihat calon mahasiswanya dari nilainya saja, melainkan juga dari keaktifannya ketika di sekolah ataupun di luar sekolah. Jika kita sudah diterima melalui jalur JSP, kita tinggal fokus saja dengan ujian nasional (UN). Apabila jalur JSP tidak berpihak kepada kita, ikuti saja seleksi yang lain seperti SMPTN, UBER, atau ujian mandiri. Asalkan kita yakin, kesempatan itu pasti ada. Jadi, lakukan saja yang terbaik selama kita merasa mempunyai rasa percaya diri untuk melakukannya.
MASA-MASA PERTAMA  MASUK KAMPUS
Pasti deg-degan ketika pertama kali masuk kampus?
Hem, jangan heran. Itu memang sesudah seperti hal yang lazim sebagai sambutan awal bagi mental kita yang baru pertama kali mengenal dunia kampus. Apalagi adaptasi dengan lingkungannya yang sangat berbeda dengan jaman kita SMA. Seragam putih-abu sudah tidak terlihat lagi disini. Kita bisa berganti-ganti pakaian yang ingin kita kenakan setiap hari, misalnya “Besok aku akan memakai pakaian yang mana ya?” atau “Lusa ingin bergaya seperti apa ya?” ini akan kita rasakan ketika pertama kali kuliah. Namun, selama itu sopan dan sesuai aturan kampus, kita bebas berekspresi di sini.
Sebelum perkuliahan yang sebenarnya dimulai, biasanya kita harus melewati masa orientasi peserta didik terlebih dahulu atau yang biasa dikenal dengan istilah ospek. Biasanya, ada dua macam ospek yang ada di kampus, ada yang sifatnya memang legal dari kampus dengan para panitianya yang merupakan mahasiswa-mahasiswa yang sudah dipilih oleh panitia penyelenggara. Namun, ada pula ospek yang sifatnya itu memang kurang disetujui oleh pihak kampus. Untuk ospek dari kampus, biasanya diadakan selama tiga hari sampai satu minggu, walaupun terkadang membosankan, namun kegiatan ini cukup membantu kita untuk lebih cepat mengenal kampus. Akan tetapi, untuk ospek kedua biasanya diadakan oleh kakak senior kita. Ospek ini biasanya diadakan di jurusan/fakultas masing-masing sesuai dengan pilihan kita, dan disini kita bisa diperlakukan bermacam-macam oleh senior. Semuanya itu tidak lain hanya cara senior memperkenalkan jurusan/fakultas kepada kita juga sebagai cara awal mereka untuk mengenali juniornya. Memang terkadang berlebihan, namun setelah semuanya selesai, kita akan merasakan suasana yang berbeda. Malahan, sering sekali terjadi cinta lokasi (cinlok) antara maba dengan Seniornya. Apabila kita sudah melewati tahap ini, kita akan merasa sedikit lega dan siap untuk melanjutkan tahap berikutnya.
HARI-HARI  PERTAMA PERKULIAHAN
Setelah melewati masa ospek, minggu selanjutnya kita sudah bisa merasakan hari pertama belajar di kampus. Kita akan merasakan sesuatu yang masih canggung disini, terutama ketika melewati kakak senior, yang bisa kita lakukan hanya mengucapkan kata “permisi, ka”, sebagai tanda bahwa kita menghargai senior kita. Biasanya, kegiatan perkuliahan minggu pertama dan kedua belum begitu efektif. Kalaupun sudah, biasanya dosen masuk ke kelas hanya untuk melakukan perkenalan awal saja, belum membahas materi perkuliahan. Momentum ini biasanya dimanfaatkan untuk saling berkenalan di kelas untuk mulai mengenal satu sama lainnya. Tidak jarang di sini juga bisa terjadi cinta lokasi antara teman satu kelas maupun teman di luar kelas. Kalo sudah seperti itu, hanya kata “cieeee” yang akan didengar ketika teman-teman lainnya mulai menggoda.
LALU, BAGAIMANA DENGAN KULIAH YANG SEBENARNYA?
Nah, sekarang kita masuk ke minggu kedua atau ketiga perkuliahan. Setelah kita mulai mengenali lingkungan kampus, kita juga harus mengenal baik dosen yang akan mengajar kita. Pemahaman tentang karakter dosen juga dinilai cukup penting, karena ada dosen yang baik, ada pula yang galak, atau yang memiliki disiplin yang tinggi, semuanya penting untuk kita pahami. Satu hal yang perlu kita garis bawahi bahwa Jangan menyamakan dosen dengan guru, karena dosen berbeda dengan guru. Di sekolah, guru mungkin bisa lebih cepat menghafal anak muridnya dan lebih cepat akrab dengan muridnya. Namun, berbeda dengan dosen, ia biasanya cenderung lebih cuek dengan mahasiswanya. Ada dosen yang menyenangkan, ada pula dosen yang membuat kita takut atau bosan dengan mata kuliahnya. Namun, bagaimanapun dosennya, kita harus bisa menerima aturan dan cara pengajarannya yang beragam. Intelektualitas dan keaktifan harus kita tonjolkan disini.
Jadi, selamat memasuki babak baru perjalanan pendidikan menuju karirmu, masa kuliah merupakan strata yang lebih tinggi dan dipandang sebagai kaum intelektual. Kedewasaan berfikir dan bertindak sudah seperti syarat wajib yang harus kita miliki. Seperti gelar yang kini kita sandang, yang mengubah kata siswa menjadi mahasiswa.
Semoga note ini bermanfaat bagi kamu yang membacanya J
Post By : Faisal Abduh Habibullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentarmu di sini ^^